Self Love ala Kunto Aji, Jangan Abai dengan Masalah Kesehatan Mental

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Kunto Aji/Foto: Cantika/Ecka Pramita

Kunto Aji/Foto: Cantika/Ecka Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak cara mencintai diri sendiri atau self love, salah satunya seperti yang dibagikan oleh penyanyi, Kunto Aji. Terkadang kita kerap abai untuk memberi ruang pada diri sendiri, hal itulah yang mendasari Kunto Aji melakukan self love. 

"Self love penting, ya, karena kita sering lupa, karena kita sering kejar hal di luar, kejar target kita, pekerjaan kita, kebahagiaan yang didapat justru dari orang lain. Kita lupa kebahagiaan datang dari diri sendiri ketika kita merasa cukup dengan diri sendiri," ucap pelantun Rehat ini saat ditemu di Jakarta, Jumat, 30 Desember 2022 lalu. 

Menurut Kunto Aji cara self love yang sedang ia lakukan merujuk pada pepatah Latin: "Men Sana in Corpore Sano" artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, termasuk aware pada masalah kesehatan mental

  "Saya yang dulunya gak pernah olahraga sekarang mencoba sedikit olahraga walau cuma jalan dan angkat beban sedikit, aku terbantu karena badan merasa dipedulikan. Badan punya alarm, misal saat bangun punggung sakit, itu pertanda sesuatu, entah kita malas gerak atau apa yang kita asup," ucapnya. 

Merujuk berbagai sumber, self love merupakan suatu kondisi ketika diri sendiri merasa layak untuk dicintai dan diprioritaskan. Jika seseorang belum mampu merasakan kelayakan tersebut, paling tidak ia memiliki kemauan untuk memotivasi dirinya sendiri untuk merasakan hal tersebut. Konsep self love tampak mudah ketika dibicarakan, namun lebih sulit dan menjadi tantangan tersendiri ketika dijalankan setiap hari.

Simak lima alasan mengapa mencintai diri sendiri atau self love itu penting dan bagaimana melakukannya seperti dikutip dari Pink Villa.

1. Tidak ada orang yang sempurna

Seringkali, beberapa orang percaya pada perfeksionisme. Mereka berusaha membuat setiap detail kecil menjadi sempurna. Bisa jadi itu disebabkan mereka tidak bisa menerima kekurangan dan berusaha menyembunyikannya hanya dalam upaya menjadi perfeksionis.

Akibatnya, itu menyebabkan beberapa masalah kronis seperti umur yang lebih pendek, depresi, gangguan makan, kecenderungan bunuh diri, dan lain-lain. Maka dari itu, sebaiknya kita menghindari konsep menjadi sempurna dan merangkul diri sendiri dengan segala ketidaksempurnaan yang kita miliki.

2. Menghindari perbandingan

Ketika Anda tidak mencintai diri sendiri, maka secara tidak sadar Anda suka membandingkan diri Anda dengan orang lain. Anda juga merendahkan diri dengan mengolok-olok diri sendiri di depan orang lain. Disadari atau tidak, itu bisa membuat harga diri Anda mulai menjadi rendah.

Jadi, untuk mengubur kebiasaan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, Anda harus terlebih dahulu mulai mencintai diri sendiri. Setiap orang punya pesona dan keunikannya masing-masing.

3. Kekurangan nilai-nilai Anda

Ketika Anda tidak mencintai diri sendiri, maka nilai-nilai Anda tidak selaras dengan baik. Anda tidak baik kepada siapa pun dan selalu membuat mereka kesal. Akibatnya, semua orang kekurangan cinta Anda termasuk diri sendiri. Jadi, sebaliknya, cintai dan bersikap baik dengan diri sendiri.

4. Menumbuhkan kepercayaan diri

Ketika Anda mencintai diri sendiri maka menumbuhkan kepercayaan diri Anda. Sebab Anda merasa baik tentang diri sendiri, merangkul semua ketidaksempurnaan Anda, dan Anda tetap bahagia dengan hal itu. Walhasil, ujungnya semakin menguatkan percaya diri.

5. Menciptakan hubungan yang bahagia

Ketika Anda bahagia, Anda memiliki kedamaian mental, kemampuan untuk menghargai orang lain, dan suka bersosialisasi. Jadi, mencintai diri sendiri secara tidak langsung membantu menciptakan hubungan yang kuat dalam hidup Anda juga.

Baca: Tampil Natural Tanpa Riasan Wajah, Ini Pesan Self Love ala Nirina Zubir

SYLVI RIANA PUTRI | PINK VILLA 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."