Tips Memilih Mainan untuk Balita, Perhatikan Ukuran, Bentuk, dan Bahan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com

Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada sejumlah tips memilih mainan untuk balita. Salah satunya adalah mainan yang dapat meningkatkan aktivitas fisik anak di bawah usia lima tahun atau balita, menurut Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, DR D. Bernie Endyarni Medise.

"Lihat sisi keamanan, disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak dan kalau bisa untuk meningkatkan aktivitas fisik dan keterampilannya," kata dia kepada media secara daring, Ahad, 15 Januari 2023.

Selanjutnya, orang tua sebaiknya memperhatikan ukuran mainan dan memilih yang tidak terlalu kecil karena balita cenderung memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya, sehingga berisiko tersedak.

Sebaiknya, pilih mainan yang kokoh sehingga bagian-bagian tak mudah terlepas semisal ditarik atau diputar.

"Pastikan semua bagian-bagian tidak terlepas, pastikan mainan yang misalnya untuk diremas cukup besar, kalau dimasukkan mulut aman," ucap Bernie.

Berikutnya, perhatikan bentuk mainan dan pastikan tidak runcing agar tak membahayakan anak. Hindari mainan dari plastik yang mudah menjadi potongan kecil karena berbahaya bagi balita.

Bahan material juga harus aman, begitu juga dengan bagian mekanisnya yang tidak membahayakan saat sedang difungsikan. Khusus mainan yang bersuara pastikan suara yang dihasilkan aman.

Jenis Mainan Sesuai Usia Anak

Menurut Bernie, untuk anak usia nol hingga enam bulan, ada pilihan permainan yang tersedia, bahkan tak membutuhkan alat semisal bermain cilukba.

"Aspek yang diajarkan melihat, mengamati, auditori kita latih, membuat anak menoleh dan ini meningkatkan bonding. Selain itu bisa juga bercermin, biasanya anak senang sekali melihat wajahnya," imbuhnya.

Pada anak usia 7-12 bulan, orang tua bisa memilih mainan dengan cahaya untuk melatih kemampuan visual, ring stacking untuk melatih konsep ukuran, warna dan bentuk ataupun boneka tangan.

Sementara untuk anak 1-5 tahun, pilihan mainan dapat berupa puzzle sederhana dengan ukuran besar, mudah dipegang dan diletakkan anak. Selain itu, permainan corat-coret dengan modal kertas dan krayon untuk membantu memperkenalkan warna, mengajarkan anak membuat bentuk.

"Mainan peralatan rumah tangga sebenarnya yang kami sarankan, jadi enggak usah beli mainan yang mahal-mahal, gunakan yang ada di rumah semisal sendok, piring (bukan yang mudah pecah)," jelas Bernie.

Dia menegaskan bermain merupakan salah satu bentuk stimulasi yang bisa orang tua gunakan bukan hanya pertumbuhan, tetapi juga perkembangan dan perilaku anak. Menurut dia, pendampingan orang tua menjadi hal penting dalam bermain dan memilih mainan plus bonding dengan anak.

Baca juga: 4 Cara Membersihkan Mainan Anak Sesuai Bahannya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."