Bolehkah Anak Menerima Mainan sebagai Reward? Cek Kata Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com

Ilustrasi anak-anak dan mainan. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Mainan salah satu alat yang dipakai saat orang tua bermain dengan anak. Di sisi lain, adakalanya orang tua menggunakan mainan sebagai reward atau hadiah atas pencapaian anak. Apakah itu cara yang tepat untuk mengapresiasi anak? Menurut psikolog klinis anak, Febiana Pratomo pemberian mainan sebagai reward dilihat lagi konteksnya seperti apa.

Sebagai contoh untuk memancing agar anak lebih rajin sekolahnya, bukan semata karena dijanjikan agar dibelikan mainan.

"Pemberi reward adalah apresiasi dari orang tua dan ada usaha dari anak untuk mendapatkan mainan itu. Namun itu semua kembali ke nilai-nilai keluarga yang pasti berbeda, ya. Ada yang memberlakukan reward, ada juga yang tidak," papar Febiana yang ditemui usai peluncuran 50 mainan edukatif ELC di Jakarta, Selasa 12 November 2019.

Febiana menambahkan terkadang masih ada perasaan tidak tega, khususnya bagi orang tua yang bekerja. Alhasil, mereka menjadikan mainan sebagai kompensasi atau reward karena kurang waktu bersama.

Psikolog Klinis Anak Febiana Pratomo saat ditemui di peluncuran 50 mainan edukatif yang digelar ELC di Jakarta, Selasa 12 November 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Tak hanya itu, cara orang tua menunjukkan kasih sayang dengan love language juga berbeda dibandingkan memberi gift. "Jadi, dilihat lagi kebutuhan anak. Sebab belum tentu anak butuh gift, tapi lebih kepada kehadiran dan main bersama dengan orang tua," tutur psikolog dari Rumah Dandelion ini.

Jangan lupa, lanjut Febiana, beri anak pengertian akan message atau nilai fungsi mainan untuk apa, sesuaikan dengan momen, misalnya kenaikan kelas atau ulang tahun.

"Tidak setiap saat, misalnya lagi jalan minta dibelikan mainan, lalu bisa ajarkan nabung untuk beli mainan yang dibutuhkan, bukan diinginkan. Donasikan pula mainan yang sudah lama," pungkas Febiana.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."