Waspada, Bentuk Workplace Bullying Tidak Selalu Terang-terangan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi bullying/risak di tempat kerja. Shutterstock.com

Ilustrasi bullying/risak di tempat kerja. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaWorkplace bullying, seperti yang sudah banyak diketahui  adalah penindasan yang terus-menerus yang terjadi di tempat kerja. Ini dapat mencakup perilaku seperti kritik verbal, serangan pribadi, penghinaan, meremehkan, dan pengucilan. Penting untuk diperhatikan bahwa siapa pun dapat menjadi pelaku intimidasi atau diintimidasi, apa pun peran yang mereka miliki di tempat kerja.

Menurut survey yang dilakukan Workplace Bullying Institute, 30 persen pekerja pernah mengalami bullying secara langsung saat bekerja. Orang yang bekerja dari jarak jauh lebih mungkin melaporkan perundungan semacam itu, dengan 43,2 persen menjawab bahwa mereka telah diintimidasi di tempat kerja.

Penindasan di tempat kerja berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan karyawan, selain itu juga dapat merusak produktivitas dan kinerja di tempat kerja.

Tanda-tanda jika kamu mengalami workplace bullying

Jika Anda menjadi target pengganggu di tempat kerja, Anda mungkin memulai setiap minggu dengan rasa cemas di perut Anda. Kemudian, Anda menghitung hari hingga akhir pekan atau liburan berikutnya. 

1. Membebani orang

2. Memaksa orang untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan

3. Menolak usaha seseorang

4. Mempermalukan orang di depan atasan, rekan kerja, atau klien mereka

5. Mengintimidasi 

6. Berbohong

7. Memberi komentar sinis

8. Mengambil kredit untuk pekerjaan orang lain

9. Mengancam 

10. Mengkritik orang lain secara tidak adil

Workplace bullying tidak selalu terang-terangan atau bermusuhan secara terbuka, tetapi bisa juga mengambil bentuk yang lebih halus, termasuk gaslighting, di mana pelaku intimidasi terlibat dalam perilaku kasar tetapi kemudian menyangkal pelecehan tersebut. Tujuan dari gaslighting adalah membuat korban bullying meragukan kondisi yang mereka rasakan. 

Efek workplace bullying

Penindasan di tempat kerja dapat memiliki berbagai efek negatif. Penelitian tentang intimidasi di tempat kerja mengkuantifikasi konsekuensi pribadi bagi korban dan konsekuensi fiskal yang memengaruhi keuntungan perusahaan.

1. Risiko kesehatan

Efek intimidasi di tempat kerja tidak berakhir saat Anda meninggalkan kantor. Mengalami bullying dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan psikologis, antara lain tekanan darah tinggi, perubahan suasana hati, serangan panik, stres, dan maag.

Orang yang diintimidasi di tempat kerja juga dapat mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, ketegangan otot, dan perubahan nafsu makan. Bullying juga dapat memengaruhi kualitas dan durasi tidur. Penindasan di tempat kerja dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental seperti stres, rendahnya harga diri, dan perasaan cemas dan depresi.

Para peneliti telah menemukan bahwa rekan kerja dari mereka yang di-bully juga mengalami efek negatif, meski mereka sendiri tidak di-bully. Satu studi menunjukkan bahwa korban bullying dan mereka yang menyaksikannya lebih mungkin menerima resep obat psikotropika seperti antidepresan, obat penenang, dan obat tidur.

2. Menurunkan prestasi atau pencapaian

Pekerja yang diintimidasi tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dengan kemampuan terbaik mereka. Masalah kinerja meliputi:

1. Ketidakmampuan untuk bekerja atau berkonsentrasi

2. Kehilangan harga diri

3. Kesulitan mengambil keputusan

4. Produktivitas lebih rendah

3. Tidak produktif

Pekerja yang diintimidasi tidak hanya kehilangan motivasi, mereka juga kehilangan waktu karena disibukkan dengan:

1. Menghindari pengganggu

2. Jaringan untuk dukungan

3. Membuat rencana untuk menghadapi situasi

4. Merenungkan tentang situasi

5. Mencoba membela diri

Baca: Perilaku Ini jadi Tanda Jika Anda Menjadi Pelaku Workplace Bullying

VERY WELL MIND 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."