Penting Pantau Perkembangan Fisik dan Mental Bayi Lahir Prematur Hingga Usia Dewasa

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi bayi prematur dalam inkubator. shutterstock.com

Ilustrasi bayi prematur dalam inkubator. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatalogi Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) mengatakan penting sekali untuk memantau perkembangan bayi lahir prematur. Menurutnya pada sepekan pertama kelahirkan bayi prematur, anak itu kemungkinan akan lama tinggal di rumah sakit. "Dimulai pada minggu kedua, mungkin lebih stabil dilanjut sampai dia memasuki usia dewasa," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, Selasa 17 November 2022.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bayi prematur bila terlahir hidup sebelum 37 minggu kehamilan. Bayi prematur ini mengalami persalinan spontan atau karena ada indikasi medis untuk merencanakan induksi persalinan juga proses persalinan caesar. 

Diperkirakan terdapat 15 juta bayi lahir prematur setiap tahun. Dan, sebanyak 1 juta bayi lahir prematur meningkat karena alami komplikasi kelahiran prematur. Banyak penyintas menghadapi kecacatan seumur hidup, termasuk ketidakmampuan belajar dan masalah penglihatan dan pendengaran. Secara global, bayi lahir prematur adalah penyebab utama kematian pada anak di bawah usia lima tahun.

Orang tua dengan bayi lahir prematur perlu untuk melakukan konsultasi dengan dokter umum, dokter spesialis multidisiplin, hingga perawat demi memantau perkembangan dan kesehatan fisik, kognisi dan mental mereka. "Kesehatan fisik meliputi pernapasan, stunting yang berpengaruh pada otak, dan lainnya. Perlu dimonitor fisik tadi, ditambah pemantauan grafik. Kadang-kadang setahun dua tahun masih oke, enam tahun sudah jadi obesitas," kata Rina.

Pada kesehatan fisik, bayi lahir prematur perlu dicek tekanan darah, kemampuan bernapas, metabolik termasuk hormon-hormon yang sudah mulai dapat dilihat saat anak berusia enam tahun. Lalu pada usia remaja, bayi lahir prematur juga perlu mengecek perkembangan dirinya. "Menjelang usia remaja dari 10 tahun, kadang muncul gejala-gejala pubertas tetapi terlalu dini, hormon muncul terlalu aktif. Anak prematur menjelang remaja harus tahu tentang kehidupan seksual yang sehat," kata Rina.

Pemantauan ini perlu untuk melihat apakah bayi lahir prematur mengalami masalah atau tidak. Pemantauan bayi lahir prematur ini perlu terus dilakukan hingga mereka memasuki usia sekolah agar dia dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkembang. "Follow up rutin harus terus dilakukan, bahkan sesudah dia pulang dari perawatan. Supaya mereka berkembang menjadi SDM berkembang, tenaga kesehatan perlu terus diseminasikan bahwa penting memantau," katanya.

Baca: Pahami Ciri-ciri Fisik Bayi Prematur, Bisa Dilihat Mulai dari Telinga

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."