Ini Penyebab Masalah Nutrisi Pada Tumbuh Kembang Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi Mengasuh Anak. shutterstock.com

Ilustrasi Mengasuh Anak. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter Spesialis Gizi Klinik Dian Permatasari mengatakan penyebab masalah nutrisi tumbuh kembang anak berawal dari orang tua. “Harus diakui, penyebab masalah nutrisi pada anak paling umum adalah karena ketidaktahuan orang tua tentang kebutuhan nutrisi dalam setiap tahapan tumbuh kembang anak," katanya dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 10 Juni 2022.

Dian mengatakan meskipun selalu menyiapkan makanan secara teratur, tidak jarang orang tua kurang memperhatikan apa saja dan berapa banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak di setiap tahapan usianya. Hal itu kerap terjadi saat anak sudah menginjak usia 3 tahun ke atas atau prasekolah. "Bagi kebanyakan orang tua, selama anak mau makan dengan lahap serta anak terlihat sehat dan aktif, itu sudah lebih dari cukup. Pentingnya makanan bernutrisi seperti sayuran, buah, dan susu dalam menu makanan anak pun terabaikan. Akibatnya, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anak tidak cukup untuk mendukung tumbuh kembang maksimalnya. Untuk itu, agar anak tumbuh maksimal, orang tua harus dapat memenuhi kelengkapan nutrisi sesuai tahapan usianya, termasuk pada saat anak memasuki usia prasekolah,” katanya.

Dokter Spesialis Anak, MN Ardi Santoso juga menjelaskan bahwa penting untuk dipahami oleh para orang tua, meskipun anak pada usia prasekolah semakin aktif secara fisik, namun asupan nutrisi untuk perkembangan kognitif anak juga harus tetap diperhatikan. "Sebab pada usia 3 tahun, 80 persen perkembangan kognitif anak berkembang pesat terutama dalam lonjakan kosakata, selanjutnya, menginjak usia 5 tahun perkembangan kognitif semakin pesat bahkan mencapai 90 persen," katanya.

Artinya, kebutuhan nutrisi penting untuk perkembangan maksimal kognitif seperti Omega-3 (DHA) masih sangat dibutuhkan. "Namun, penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 10 anak berusia 4-12 tahun di Indonesia, masih kekurangan asupan Omega-3 (DHA). Padahal dengan kemampuan kognitif yang optimal dapat membantu anak usia prasekolah untuk mulai belajar hal baru,” katanya.

Lebih lanjut Ardi menambahkan bahwa nutrisi bagi perkembangan anak jangan sampai disepelekan, terutama untuk nutrisi untuk memaksimalkan perkembangan kognitif saat anak memasuki usia prasekolah. Pasalnya, tidak terlengkapinya nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan kognitif dapat membuat tumbuh kembang anak menjadi terhambat. "Bahkan pada beberapa kasus, masalah kekurangan nutrisi dapat berakibat fatal bagi anak. Untuk itu, orang tua jangan hanya melihat dari porsi makanan yang dikonsumsi anak, tapi juga harus memperhatikan kualitas asupan nutrisinya. Karena, kebutuhan nutrisi anak cenderung tidak tercukupi dengan baik hanya dari menu makanan sehari-hari," lanjutnya.

Dalam memenuhi kebutuhan makanan anak sehari-hari, selain memperhatikan menu makan dengan gizi seimbang, sebaiknya bisa didukung juga dengan asupan nutrisi yang mudah diserap tubuh seperti dari susu pertumbuhan terfortifikasi yang mengandung berbagai nutrisi penting untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian anak. Sebab pada usia prasekolah, anak yang mulai aktif juga harus memenuhi nutrisi yang sesuai dengan aktivitas fisik dan perkembangan kognitifnya.

Menurut Dian, untuk mendukung aktivitas fisik dan tumbuh kembang anak usia prasekolah, pastikan anak mendapat energi yang cukup dari sumber makanan yang kaya karbohidrat dan lemak. Selain itu, mereka juga membutuhkan nutrisi untuk perkembangan kognitifnya seperti Omega 3 (DHA), Omega 6, dan zat besi, yang dibutuhkan agar dapat mulai belajar dengan lebih baik. Bukan hanya itu, setidaknya ada beberapa nutrisi lainnya yang harus dipenuhi oleh anak-anak setiap harinya, mulai dari protein, lemak sehat, kalsium, vitamin C dan D yang berperan penting dalam pertumbuhan tulang, dan gigi serta mengatur fungsi syaraf dan jaringan otot. "Untuk melengkapi berbagai kebutuhan nutrisi tersebut, orang tua harus memperhatikan menu makan dengan gizi seimbang dan jika perlu bisa dilengkapi dengan mengonsumsi susu pertumbuhan,” kata Dian menambahkan.

Senior Brand Manager SGM Eksplor 3 Plus, Shiera Syabila Maulidya mengatakan timnya menyadari bahwa setiap orang tua, pasti ingin memberikan yang terbaik untuk kemajuan anaknya. Termasuk dalam hal pemenuhan nutrisi. "Oleh karena itu, SGM Eksplor terus berkomitmen mendukung kemajuan anak Indonesia dengan mengembangkan inovasi produk susu bubuk pertumbuhan SGM Eksplor 3 Plus Pro-gress Maxx, yang dilengkapi DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6, Tinggi Kalsium, Vitamin D, serta IronC, nutrisi tepat untuk dukung si Kecil siap belajar,” katanya.

Shiera berharap timnya dapat terus mendampingi orang tua untuk mendukung nutrisi buah hati. " Kami harap bisa terus mendampingi para Bunda di Indonesia dalam mendukung kelengkapan nutrisi bagi si Kecil, dengan usia prasekolah atau anak di atas 3 tahun agar mampu memaksimalkan potensi prestasi dan bisa menjadi bagian dari Anak Generasi Maju. SGM Eksplor 3 Plus Pro-gress Maxx, teruskan nutrisi si Kecil dan siapkan,” kata Shiera.

Baca: Nutrisi yang Dibutuhkan sebelum, selama, dan setelah Berlari

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."