Mengenal Separation Anxiety, saat Anak Tak Bisa Jauh dari Orang Tua

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi ibu dan anak perempuan. Freepik.com/Peoplecreations

Ilustrasi ibu dan anak perempuan. Freepik.com/Peoplecreations

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta  - Sebagai orang tua, pernahkah Anda mengalami masa-masa dimana anak tak bisa jauh dari orang tua, seperti ada rasa takut dan cemas berlebihan yang mereka rasakan. Tampaknya si anak seperti enggan lepas dari orang tua, menolak bermain dengan anak lain, dan menangis kalau ditinggal walau sebentar.

Menurut Psikolog Samanta Elsener di laman Instagramnya, kondisi tersebut dinamakan separation anxiety, yakni gangguan kecemasan dimana anak merasa takut dan cemas berlebihan jika mereka terpisah dari orang tuanya. Umumnya perilaku demikian normal pada bayi hingga usia balita.

Jika anak masih menunjukkan tanda-tanda seperti di atas seiring bertambahnya usia, bukan selalu separation anxiety, ada faktor lain seperti, karakter anak yang memang pemalu, anak masih beradaptasi dengan lingkungan baru, anak sedang kelelahan, dan takut orang asing.

"Keluhan soal anak yang sepertinya mengalami separation anxiety sering banget aku dengar dari sesama parents. Kok, anak jadi nempel terus, ya sama ayah-ibu atau mbaknya. Kalau ditinggal sebentar aja bisa nangis atau mengamuk," tulis Samanta.

Tentunya, lanjut Samanta, orang tua tidak boleh memberikan diagnosa sendiri kalau bukan profesional. Anak yang cenderung clingy dan sulit berinteraksi dengan orang lain bukan berarti selalu berhubungan dengan separation anxiety. Bisa jadi kesulitan beradaptasi atau ada faktor lainnya.

Lalu, kapan harus minta pertolongan profesional? Kalau sudah di tahap dimana:

Anxiety anak menganggu dinamika keluarga
• Menunjukan rasa cemas berlebihan dibanding anak-anak sebaya usianya
• Berlangsung selama lebih dari empat minggu

"Kalau rasa cemasnya masih di tahap yang wajar atau anak memang masih berusia sangat dini, lebih baik fokus mengajarkan mereka pelan-pelan untuk adaptasi ketika ada kondisi di mana harus jauh dari orang tuanya," lanjutnya.

Ilustrasi ibu dan anak. Freepik.com

Nah, Samanta berbagi tips bagaimana membantu anak beradaptasi di berbagai kesempatan:

1. Di rumah

1. Coba latihan meninggalkan anak sejenak di ruangan bersama orang lain

2. Bacakan cerita atau kisah yang relate agar anak tidak merasa sendiri menghadapi rasa takut ditinggal

3. Ketika anak kesulitan ditinggal, hindari bilang kata-kata negatif seperti, "Ah kamu manja."

4. Bangun rasa percaya diri anak dengan memberi pujian ketika mereka berani

2. Di lingkungan baru

1. Beri jeda waktu sebelum meninggalkan anak di tempat baru seperti sekolah atau rumah saudara. Biasanya anak akan merasa lebih aman jika ditinggal di tempat yang familiar bersama orang yang mereka kenal.

2. Bawa barang yang anak suka dari rumah, dengan ini anak akan lebih mudah beradaptasi

3. Bicarakan soal kesulitan anak pada orang yang menjaganya, agar anak bisa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan

4. Jangan meninggalkan anak tanpa pamitan.

Baca: Anak Rewel Bikin Orang Tua Panik, Cek Alasan Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."