Mengidap Bipolar, Awkarin: Lakukan Self Harm Malah Dikira Cari Perhatian

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Awkarin/Foto: Instagram/Awkarin

Awkarin/Foto: Instagram/Awkarin

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selebgram, Karin Novilda Sulaiman atau lebih dikenal dengan sebutan Awkarin, menceritakan pengalamannya selama menjadi pengidap bipolar. Berkolaborasi dengan TS Media, Awkarin hadir dalam TS Talks yang diunggah kanal Youtube TS Media pada Senin, 17 Januari 2022.

“Kan aku ada bipolar juga by the way, dan ini aku tuh memang dari lama semenjak aku tahu aku punya bipolar dan BPD (Gangguan Kepribadian Ambang), aku memang raise awareness ke orang-orang tentang kayak condition mental health.” ujar Karin.

Karin juga memberitahu ke orang-orang bahwa memiliki masalah bipolar bukanlah sesuatu hal yang dianggap sebagai “aib”. Agar pemilik masalah bipolar ini bisa menjadi lebih stabil, maka ia harus menerima kondisinya.

Karin juga menekankan ke banyak orang bahwa pergi ke psikolog itu bukan berarti memiliki isu kesehatan mental, namun ketika tidak memiliki seseorang yang dipercaya untuk bercerita, maka psikolog bisa dijadikan pilihan.

Karin menjelaskan bahwa bipolar itu bukan hanya sekadar perubahan mood, misalnya pagi senang lalu malam sedih, seperti diketahui banyak orang. Bipolar memiliki dua fase, yaitu mania dan depresi. Karin memberikan contoh jika seorang bipolar sedang berada di fase mania, maka selama dua sampai tiga bulan orang itu akan selalu merasa senang.

“Kalau pas manic fase itu bisa kayak, gua gak bisa tidur segala macem, gua lagi ngerasa kreatif banget, banyak ide segala macam yang bisa gua buat. Cuma ya itu, jadi insom, jam tiga gak bisa tidur segala macam, karena gua lagi banyak ide, pengen ini pengen itu harus semuanya jalan gitu.” jelas Karin.

Jika perilaku tersebut terlihat bagus, menurut Karin itu justru berbahaya karena jika ia terus berada di fase mania, kondisinya akan menurun drastis ketika memasuki fase depresi. Maka dari itu, sebagai pemilik masalah bipolar, ia harus terus menjaga kondisinya, tidak boleh terlalu naik dan tidak boleh terlalu turun.

Karin juga menceritakan bahwa ia sudah didiagnosa secara medis memiliki mild bipolar disorder sejak tahun 2018. Dalam waktu dua bulan, Karin mengakui bahwa ia ingin menyakiti diri sendiri secara terus menerus.

“Mungkin ada beberapa orang yang bilang kayak lu caper aja kali, gitu-gitu segala macam, pada waktu itu literally aku memang nyari waktu yang kayak orang itu lagi gak ada, ya lagi tidur.” kata Karin. Perilaku menyakiti diri sendiri ini memang kadang terjadi karena ada pemicunya, tetapi lebih sering karena penumpukan emosi.

Baca: Luxcrime Gandeng Awkarin Tampil di Times Square, Andalannya Masker Wajah Clay

BERNADETTE JEANE WIDJAJA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."