Kisah George Clooney dan Istri Memutuskan Memiliki Anak, Awalnya Sempat Ragu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
George Clooney berpose dengan istrinya, Amal Clooney, dalam pemutaran film

George Clooney berpose dengan istrinya, Amal Clooney, dalam pemutaran film "The Tender Bar" di Los Angeles, California, AS, 3 Oktober 2021. REUTERS/Mario Anzuoni

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktor George Clooney mengungkapkan menyukai perannya sebagai ayah bagi anak kembar, meskipun awalnya ragu untuk menjadi orang tua. Ia membagikan kilasan perjalanannya menjadi orang tua kepada Marc Maron di podcast WTF with Marc Maron.

"Dengar, saya tidak ingin menikah. Saya tidak ingin punya anak. Dan kemudian manusia luar biasa (Amal Clooney) ini masuk ke dalam hidup saya dan saya jatuh cinta. Kemudian saya tahu sejak saya bertemu dengannya bahwa segalanya akan berbeda," Clooney mengawali kisahnya dikutip dari People, Senin, 15 November 2021.

"Saya tidak tahu saya akan memiliki anak kembar," katanya. "Ada saat ketika Anda pergi ke dokter dan mereka mengeluarkan selembar kertas yang merupakan sonogram dan mereka berkata, 'Ini' dan Anda pergi, 'Ini bayi laki-laki.' Saya seperti, 'Baby boy, fantastis,'" kenangnya. "Dan kemudian mereka berkata, 'Dan yang lainnya adalah bayi perempuan' dan saya lebih terkejut,"

"Adik perempuan [Amal] memiliki anak kembar dan saya terkesima karena ... saya agak ingin memilikinya.... Saya menyukainya sekarang," katanya tentang menjadi ayah dari anak kembar berusia 4 tahun, Ella dan Alexander. "Dan syukurlah mereka saling memiliki selama pandemi.

Bintang The Ocean's Eleven itu juga berbicara tentang momen dia dan Amal pertama kali berdiskusi untuk memiliki anak. "Jadi kami sudah menikah selama sekitar satu tahun dan kami berada di rumah seorang teman, dan mereka memiliki seorang anak menjengkelkan dan saya seperti, 'Holy s**t'," ujarnya.

"Kami pergi jalan-jalan. Dan dia tidak pernah memikirkannya (memiliki anak), sungguh. Lalu dia berkata, 'Kami sangat beruntung dalam hidup.' Dan saya berkata, 'Ya, kami beruntung kami menemukan satu sama lain,'" kenang Clooney. "Dia kemudian berkata, 'Sepertinya keberuntungan itu harus dibagikan dengan beberapa orang lain (anak)'."

Amal Clooney dan George Clooney menghadiri pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle di St. George's Chapel di Kastil Windsor, Inggris, 19 Mei 2018. Pernikahan cucu Ratu Elizabeth II ini dihadiri sejumlah artis ternama. AP/Gareth Fuller

Clooney mengaku tak langsung merespons. Ia meminta waktu untuk berpikir. Jadi, kala itu mereka belum sepemikiran untuk memiliki anak.

"Dan kemudian saya hanya berkata, 'Maksud saya, jika Anda ikut' dan dia berkata, 'Saya pikir kita harus mencoba (memiliki anak).' Saya harus mengatakan momen itu sangat emosional karena saya benar-benar yakin itu bukan bagian saya dalam hidup dan merasa nyaman dengan itu," tambahnya.

Di sesi wawancara lain, Clooney membagikan satu hal yang ingin dia tanamkan pada anak-anaknya, seperti nilai berjuang.

"Saya benar-benar menyadari beberapa hal, yaitu saya sadar akan bahaya selebriti dengan anak-anak dan saya sadar akan bahaya memiliki harta dengan anak-anak," katanya, mengingat masa kecilnya sendiri ketika ibunya membuat pakaiannya sendiri dan ketika keluarganya pindah karena pekerjaan ayahnya.

"Saya belajar artinya berjuang karena itu. Anda dapat menempatkan saya dalam situasi apa pun, saya dapat bertahan hidup," ungkap pria 60 tahun ini. "Saya bisa bertahan hidup apa pun. Saya harus memastikan bahwa itu adalah sesuatu yang anak-anak kita dapatkan. Itu penting bagi saya."

Sebagai informasi, George Clooney menikah dengan Amal yang berprofesi sebagai pengacara hukum internasional dan Hak Asasi Manusia (HAM) pada 27 September 2014. Keduanya menggelar pesta pernikahan di Venesia, Italia.

Baca juga: Amal Clooney dan Suami Sumbang Rp 1,46 Miliar untuk 3 Badan Amal di Lebanon

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."