Cerita Nagita Slavina Rintis Bisnis Pakaian: Buat Lowongan dan Interview Sendiri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Nagita Slavina rilis lini pakaian Nagita Slavina Brand pada Rabu, 3 November 2021. Foto: Instagram/@raffinagita1717

Nagita Slavina rilis lini pakaian Nagita Slavina Brand pada Rabu, 3 November 2021. Foto: Instagram/@raffinagita1717

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Artis Nagita Slavina merilis lini pakaian Nagita Slavina Brand hari ini, Rabu, 3 November 2021. Menurut Gigi, sapaan akrabnya, bisnis ini sudah disiapkan sejak tahun lalu. Situasi pandemi yang mengharuskannya banyak berkegiatan di rumah saja salah satu faktor yang mendorongnya untuk merintis bisnis baru dari aneka usaha yang sudah sejak dahulu.

"Karena lagi banyak di rumah gitu trus aku pengen kayak bikin apa lagi, ya," tutur Gigi saat siaran langsung peluncuran merek pakaiannya yang ditayangkan di kanal YouTube Rans Entertainment.

"Kalo berdiem diri terus kan, kayak bingung, kan," sambung istri Raffi Ahmad ini.

Selain faktor tersebut, Gigi mengaku dunia mode sudah akrab dengannya sedari kecil. Baginya, tampil menarik dan cantik salah satu cara menghargai diri sendiri. Busana salah satu itemnya. 

"Buat aku fashion itu udah dari kecil, ya. Kepengen selalu terlihat proper, cantik, keren, gaya untuk diri sendiri, kalo buat aku, ya. Dari kecil tuh aku memang pengen berdandan ibaratnya. Mo makeup, baju, ssuai yang aku suka," ungkap Nagita yang sebelumnya merilis Rans Beauty beberapa waktu lalu.

Sadar tidak bisa menggambar atau mendesain, ia mulai merintis tim untuk Nagita Slavina Brand. Ibu Rafathar Malik Ahmad ini mengaku ia membuat lowongan sendiri di situs web jaringan profesional hingga mewawancarai satu per satu calon karyawannya.

"Aku buka Linkeldn, trus buka lowongan buat desainer, buat semua. Sendiri," tutur perempuan yang diperkirakan akan melahirkan anak keduanya pada November ini.

Ia menyadari dalam bisnis, terutama di fase merintis, harus dimulai dari diri sendiri sebagai pelopornya. Jadi, ia menikmati betul proses mencari anggota timnya. "Harus dimulai dari aku karena aku yang kepengen," imbuhnya.

"Akhir tahun lalu, bikin (lowongan) sendiri, aku wawancara sendiri satu satu. Akhirnya terbentuklah satu tim. Yang akhirnya me-translate apa yang aku suka, apa yang aku mau, karena aku gak bisa sendiri. Karena aku gak bisa gambar dan jahit," tukasnya.

Nagita Slavina di acara peluncuran lini pakaian miliknya, Nagita Slavina Brand, Rabu, 3 November 2021. Foto: tangkapan layar YouTube Rans Entertainment

Dalam membentuk tim, lanjut Gigi, ternyata tak semudah yang ia bayangkan saat berkaca dari pengalamannya berkolaborasi dengan sejumlah merek busana. Ia mengungkapkan pernah mengalami masa satu per satu anggota timnya keluar. Awalnya, tim NagitaSlavina Brand terdiri dari tiga orang, tukang jahit, pembuat pola, dan dirinya. Kini, sudah berkembang sesuai kebutuhan.

"Trial and error. Orang come and go. Produksinya belum selesai. Pasti ada kendalanya, ternyata tak semudah itu," ungkapnya.

Selain timnya, Gigi mengaku juga dibantu oleh adiknya, Caca Tengker. 

Untuk inspirasi baju koleksinya, Gigi mengungkapkan menyukai busana warna warni."Aku pengen punya koleksi baju yang aku bangetAku suka yang menor, dar der dor, warna-warni. Aku suka bergaya dan berdandan itu yang please myself. Aku maunya yang jreng-jreng," urainya. Untuk pilihan cutting busana, ia mengatakan lebih dominan feminin look seperti gayanya, dari gaun dan detail lengan puff.

Di beberapa busana terdapat detail rajut yang merupakan hasil karya pengrajin perempuan di Bojong Gede. Menurut Nagita Slavina, itu salah satu langkahnya membantu para perempuan lainnya atau empowering women. Selain dihadiri perwakilan pengrajin perempuan, acara yang bertempat di mal daerah Jakarta Selatan, turut diramaikan dengan kehadiran Paula Verhoeven dan adik ipar Nagita, Nisya dan Syahnaz.

Baca juga: Ulang Tahun Pernikahan, Raffi Ahmad Buatkan Mal di Rumah untuk Nagita Slavina

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."