Berikut 10 Makanan untuk Kesehatan Ginjal, Buah Beri, Ikan, hingga Paprika Merah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi buah beri. Pixabay.com

Ilustrasi buah beri. Pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjaga kesehatan ginjal sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan hidup. Dengan ginjal yang sehat, tubuh akan menyaring dan membuang sisa metabolisme tubuh dengan baik serta memproduksi hormon untuk membantu tubuh bekerja secara normal.

Pada dasarnya ginjal berfungsi untuk menyaring sisa proses metabolisme, kotoran, serta kelebihan air dari darah. Selain itu, organ ini juga mengatur pH, kadar garam, dan potasium di tubuh.  

Selain rutin berolahraga, mengontrol gula darah dan tekanan darah, pola makan sehat juga berdampak kepada kesehatan ginjal. Berikut ini makanan yang perlu dikonsumsi untuk menjaga kesehatan ginjal:

1. Paprika Merah

Buah berwarna merah ini rendah potasium dan kaya vitamin A, C, B6, asam folat, dan serat. Paprika merah juga kaya akan likopen yang membantu mencegah kanker. Paprika dapat dikonsumsi langsung maupun diolah terlebih dahulu.  

2. Apel  

Apel mengandung anti-peradangan, serat, dan vitamin. Konsumsi apel secara rutin dapat menurunkan kolesterol. Selain itu, juga dapat mencegah konstipasi dan menjaga ginjal tetap sehat.  

3. Kranberi

Buah ini sebagai obat alami untuk infeksi saluran kemih karena meningkatkan kadar asam urin, sehingga bakteri tidak mudah berkembang. 

Ilustrasi ikan panggang dan sayuran. Freepik.com/Valeria_Aksakova

4. Ikan  

Konsumsi ikan setidaknya tiga kali seminggu dapat menurunkan kolesterol, mengurangi inflamasi dan mencegah kanker karena ikan kaya akan omega-3 dan antioksidan. 

5. Putih Telur

Putih telur merupakan sumber protein ringan yang mudah diasimilasi oleh tubuh. Mereka juga rendah kandungan kalium. Penyajian dengan merebus telur lebih baik karena lebih rendah lemak.  

6. Ubi Jalar  

Ubi jalar seratnya lebih lambat terurai dan menghasilkan lebih sedikit insulin yang diproduksi. Ubi jalar juga mengandung vitamin dan mineral, seperti potasium, yang dapat membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. 

Tapi perlu diingat, ubi jalar tinggi kalium atau potasium. Siapa pun yang menderita gangguan ginjal harus membatasi konsumsi ubi jenis ini. 

Ilustrasi bayam. Shutterstock

7. Sayuran Berdaun Gelap  

Sayuran berdaun gelap, seperti bayam, kangkung, dan lobak adalah makanan pokok yang mengandung berbagai macam vitamin, serat, dan mineral. Banyak juga yang mengandung senyawa pelindung, seperti antioksidan. Perlu diingat lagi, makanan ini juga cenderung tinggi potasium, sehingga mungkin tidak cocok untuk orang dengan diet terbatas atau mereka yang menjalani dialisis. 

8. Wortel

Sayuran ini mengandung betakaroten dan rendah potasium. Tingkat potasium yang tepat membuat saraf dan otot dapat bekerja dengan baik. Terlalu banyak potasium dapat menumpuk di darah dan bisa menyebabkan masalah jantung yang serius. 

9. Buah Beri

Beri berwarna gelap seperti stroberi, bluberi, dan rasberi merupakan sumber nutrisi bermanfaat dan senyawa antioksidan. Buah ini dapat membantu melindungi sel-sel dalam tubuh dari kerusakan. Buah beri cenderung menjadi pilihan yang lebih baik daripada makanan manis lainnya ketika anda sedang ‘ngidam’ makanan manis. 

10. Selada 

Selada memiliki kadar potasium yang rendah. Tubuh membutuhkan potasium untuk membuat otot bekerja, tetapi terlalu banyak potasium bisa berbahaya. Ketika ginjal tidak bekerja dengan baik, kadar potasium mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah. Memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit potasium dapat menyebabkan kram otot, masalah dengan cara jantung berdetak dan kelemahan otot. 

Sederet makanan di atas kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang membantu memperkuat ginjal serta juga bermanfaat bagi pasien yang telah menjalani transplantasi. Tapi, konsumsi makanan ini juga perlu konsultasi pada dokter untuk menentukan takarannya.

Baca juga: 8 Bahan Alami untuk Membersihkan Ginjal, Ada Lemon dan Kunyit

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."