Manfaat Makan Jamur Setiap Hari, Bantu Penuhi Kekurangan Vitamin D dan Serat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi jamur putih. pixabay.com/Josch13

Ilustrasi jamur putih. pixabay.com/Josch13

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu pencinta makan jamur? Bila iya, ada kabar baik untuk kamu mengenai manfaat makan jamur. Berdasarkan penelitian terbaru, menambahkan jamur ke dalam makanan harian dapat meningkatkan asupan beberapa mikronutrien. Termasuk memenuhi kekurangan nutrisi seperti vitamin D, tanpa ada peningkatan kalori, natrium atau lemak.

Melansir laman Times of India, penelitan yang diterbitkan dalam jurnal Food Science and Nutrition, tim memodelkan penambahan jamur ke dalam data diet National Health and Nutrition Examination Survey atau NHANES 2011-2016.

Tim mengamati komposit jamur putih, crimini, dan portabella dengan rasio perbandingan satu banding satu, satu skenario termasuk jamur yang terkena sinar ultraviolet (UV); dan satu skenario termasuk jamur tiram untuk usia 9 sampai 18 tahun dan lebih dari 19 tahun berdasarkan porsi setara 84 gram atau setengah cangkir.

Baca juga:

4 Manfaat Makan Jamur bagi Penderita Diabetes, Kenyang Lebih Lama

Temuan menunjukkan bahwa menambahkan porsi 84 gram jamur memenuhi beberapa kekurangan nutrisi termasuk kalium dan serat. Itu menghasilkan peningkatan serat makanan 5 persen, tembaga 24 persen, fosfor 6 persen, kalium 12 persen, selenium 13 persen. Tak hanya itu, ada peningkatan lain seperti 5 persen seng, 13 persen riboflavin, 13 persen niasin, dan 5 persen kolin pada remaja dan orang dewasa; tetapi tidak berdampak pada kalori, karbohidrat, lemak, atau natrium.

Menurut para peneliti, penelitian ini memvalidasi apa yang telah kita ketahui bahwa menambahkan jamur ke piring Anda adalah cara efektif untuk mencapai tujuan diet yang diidentifikasi oleh Dietary Guidelines for Americans.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."