Kenali Sebab Anak Kurus, Ada Faktor Obat hingga Alergi Makanan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa orang tua kerap mengindikasikan anak kurus tanda kurang gizi. Memang penyebab umum kekurangan berat badan pada anak alias kurus adalah asupan makanan yang tidak mencukupi kebutuhannya. Tapi faktanya tidak selalu demikian, ada beberapa faktor lain. 

Untuk mengetahui status gizi anak, Anda bisa mengukur tinggi dan berat badan Si Kecil. Gunakan kalkulator BMI yang tersedia di Internet, guna mengetahui status gizinya. Untuk memastikannya, Anda bisa membawa Si Kecil ke Puskesmas, klinik, maupun rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan melihat sejumlah faktor sebelum menyimpulkan anak kurus karena berat badan kurang. Pemeriksaan ini antara lain meliputi kebiasaan makan anak, kondisi kesehatannya secara keseluruhan, berat dan struktur tubuh, dan gangguan kesehatan tertentu.

Dokter juga akan menghitung indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) anak. Jika hasil BMI di bawah persentil 5 persen, maka anak masuk kategori kekurangan berat badan.

Faktor lain anak kurus adalah terlahir prematur. Mereka biasanya memiliki berat badan rendah. Sebab, ia harus "mengejar" tumbuh kembang anak-anak lain seusianya. Selain itu, anak kurus bisa jadi karena anak memilih-milih makanan alias picky eater atau akibat kondisi lain.

Berikut beberapa faktor yang bisa membuat anak kurus

1. Penggunaan obat-obatan tertentu

Konsumsi obat-obatan, misalnya yang digunakan untuk mengatasi kondisi attention deficit-hyperactivity disorder (ADHD), bisa mengurangi nafsu makan anak.

2. Alergi makanan

Alergi makanan bisa membuat anak kekurangan kalori. Oleh karena itu, semakin banyak alergi makanan yang dimiliki anak, maka risiko kekurangan kalori bisa semakin besar.

3. Gangguan hormon atau pencernaan

Gangguan hormon, masalah pencernaan atau persoalan lain dalam penyerapan nutrisi, terkadang bisa membuat anak sulit meningkatkan berat badannya, seiring bertambahnya usia.

Semua anak membutuhkan kalori dan nutrisi yang berasal dari diet gizi seimbang dan bervariasi. Diet di sini bukan berarti diet untuk menurunkan berat badan.

Diet sehat untuk anak pun berbeda dari diet untuk orang dewasa. Sebab, makanan sehat yang direkomendasikan untuk orang dewasa, belum tentu cocok dikonsumsi anak-anak. Porsi makan yang ideal untuk anak-anak adalah makan besar sebanyak tiga kali sehari, ditambah tiga kali camilan.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."