Chrissy Teigen Cerita Perjuangan Hadapi Depresi usai Melahirkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Suami-istri Chrissy Teigen dan John Legend bersama kedua buah hatinya, Luna Simone  dan Miles Theodore. Instagram.com/@chrissyteigen

Suami-istri Chrissy Teigen dan John Legend bersama kedua buah hatinya, Luna Simone dan Miles Theodore. Instagram.com/@chrissyteigen

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaChrissy Teigen berbagi cerita perjuangannya menghadapi depresi postpartum atau usai melahirkan anak pertamanya, Luna Simone. Model 34 tahun ini mengaku baru menyadari dirinya dilanda depresi usai melahirkan saat Luna berusia tiga bulan.

"Itu adalah kondisi yang menyedihkan," katanya seperti dikutip dari laman People, Kamis, 5 Maret 2020. “Tak ada yang berarti. Hidup saya datar saja selama beberapa bulan itu," kenangnya. 

Di masa itu, lanjut Chrissy, ia tak punya perasaan negatif pada putrinya, tetapi kepada dirinya sendiri.

“Anda mungkin mendengar kisah-kisah mengerikan tentang cara orang-orang (depresi usai melahirkan) menjaga anak mereka atau ingin menyakiti mereka, saya tidak pernah merasakan hal itu. Itu sebabnya saya menunda memeriksakan diri saat itu. Sebab saya membenci diri sendiri, bukan anak saya," jelasnya.

"Aku tidak tahu mengapa aku tidak menyadarinya, karena sudah sangat jelas bagi orang lain!" Tetapi menurut presenter Bring the Funny, suaminya John Legend menyadari apa yang dialaminya.

"Aku tidak tahu mengapa itu bisa terjadi pada diriku di mana kondisi aku memiliki support system. Aku memiliki suami, pengasuh, dan ibuku yang tinggal bersama kami,” lanjutnya. 

Ia ingat menjadi sangat tertutup di masa itu karena depresi yang dialaminya. Bahkan, berat badannya menurun terus-menerus dalam beberapa bulan itu.

Di kehamilan keduanya, Chrissy mengaku lebih siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk mengenali gejala depresi pasca-melahirkan.

"Ketika Anda berada di dalam situasi itu, Anda tidak menyadari seperti apa kehidupan di luar sana. Jadi, aku tidak terlalu khawatir di anak kedua karena pernah melewatinya. Usai melahirkan Miles, aku mudah terpengaruh saat ia tidak mau bersamaku saat orang lain ada di sekitar, begitu pula yang saya rasakan dengan Luna. Aku pikir mereka tidak menyukai atau ingin berada di dekat aku. Tetapi itu hanya ada di dalam pikiran aku."

Chrissy Teigen pertama kali membuka kisah perjuangannya menghadapi depresi pascapersalinan melalui esai pribadi untuk Glamour pada 2017.

"Banyak dari Anda berpikir aku orang paling bahagia di planet ini," tulis Teigen saat kelahiran Luna pada April 2016.

“Namun, hampir sepanjang tahun lalu, aku merasa tidak bahagia. Apa yang pada dasarnya diketahui oleh semua orang di sekitar aku. Tetapi aku baru Desember ini menyadari saya mengalami depresi pascapersalinan,” tulisnya saat itu.

Sejak saat itu, sosok Chrissy Teigen menjadi tempat cerita banyak wanita yang punya pengalaman serupa setelah melahirkan.

"Aku tidak benar-benar menyadarinya sampai menulis artikel dengan majalah Glamour dan berbicara tentang hal itu," pungkas ia pada Today, Mei 2019.

"Aku tak menyangka tulisan itu bisa memengaruhi orang lain. Sebab banyak wanita yang jumpa di jalan, lalu mendatangi aku dan berbicara soal pengalamanya," tandas ia

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."