Perjuangan Katy Perry Atasi Depresi Dibantu Orlando Bloom

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Katy Perry dan tunangannya Orlando Bloom. Instagram/@katyperry

Katy Perry dan tunangannya Orlando Bloom. Instagram/@katyperry

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masalah kesehatan mental saat ini kian marak diperbincangkan dan dialami oleh para pesohor. Banyak figur publik yang berkenan jujur terkait dengan penyakit mental yang dialami. Salah satunya ialah penyanyi Katheryn Elizabeth Hudson atau Katy Perry yang akhirnya berani membuka masalah kesehatan mental yang pernah ia alami.

Dalam sebuah wawancara dengan Vogue India, Katy yang juga penulis lagu ini pernah berurusan dengan depresi dalam kurun waktu 2017 dan 2018 yang menjadi tahun paling sulit untuk dihadapinya. 

"Saya menjadi depresi dan saya tidak ingin bangun dari tempat tidur. Di masa lalu, saya bisa mengatasinya, tapi kali ini terjadi sesuatu yang membuatku jatuh dari tangga. Aku harus benar-benar melakukan perjalanan penyembuh kesehatan mental," ucap Katy Perry seperti yang dilansir dari laman Allure, Selasa 14 Januari 2020.

Untungnya, Katy Perry mendapat banyak dukungan untuk perjalanan terapi dan penyembuhan. Ia mengatakan kepada Vogue India bahwa selain mencari terapi dan mencoba meditasi, ia bisa bersandar pada tunangannya, Orlando Bloom, yang juga memahami pentingnya merawat kesehatan mental seseorang.

"Ia adalah jangkar yang menahan saya dan ia sangat nyata," kata Perry,menambahkan bahwa Bloom juga sedang dalam "perjalanan spiritual-nya" sendiri. 

Pelantun The One That Got Away ini juga berharap akan lebih banyak orang, terutama mereka yang menjadi publik figur makin terbuka untuk membahas depresi dan kesehatan mental. Katy Perry menambahkan masih banyak orang yang tidak mau minta bantuan karena masih terkendala stigma.

"Bagi saya penting untuk dicatat bahwa tidak ada yang memalukan untuk meminta bantuan saat mengalami masalah depresi," ucap wanita berusia 35 tahun ini.

Sementara itu, menurut National Institute of Mental Health (NIMH), diperkirakan 17,3 juta orang dewasa Amerika Serikat mengalami setidaknya satu episode depresi besar pada tahun 2017. Untuk sesuatu yang begitu umum, kita harus membicarakannya lebih lanjut dan memahami pentingnya perawatan kesehatan mental.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."