Bayi Baru Lahir Bisa Menstruasi? Simak Penjelasan Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
ilustrasi bayi. Unsplash.com/Hlder Almeida

ilustrasi bayi. Unsplash.com/Hlder Almeida

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menstruasi atau haid tak selamanya milik wanita yang sudah akil baligh. Ternyata bayi baru lahir pun bisa langsung mengalaminya, bagaimana itu bisa terjadi?

Haid adalah proses saat wanita mengeluarkan darah melalui vagina dan dari lapisan rahim pada sekitar satu interval bulanan. Periode ini terjadi mulai dari pubertas hingga hingga menopause, kecuali selama kehamilan. Namun, di beberapa kasus bayi juga bisa mengeluarkan darah seperti menstruasi pada wanita dewasa. 

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Kanadi Sumapraja mengatakan, kasus bayi perempuan yang baru dilahirkan langsung mengalami menstruasi terjadi sekitar 5 persen dari total kelahiran. Biasanya itu terjadi setelah tali pusat dipotong, lalu bayi mengalami seperti menstruasi.

"Rahim bayi bentuknya masih seperti tabung panjang, sehingga darah menstruasi kemungkinan tidak sepenuhnya turun ke bawah, tapi juga tumpah masuk ke dalam perut," ucap dr. Kanadi saat ditemui di acara diskusi "Mengenal Gangguan Menstruasi" yang diadakan Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020.

Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Kanadi Sumapraja saat ditemui di acara diskusi Mengenal Gangguan Menstruasi yang digelar Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Menurut Kanadi, seharusnya rahim bayi belum sensitif terhadap hormon. Bayi perempuan di dalam rahim memang bisa terpapar hormon dari ibunya, tapi seyogyanya tidak menyebabkan apa pun selama bayi itu sehat. Tetapi kalau bayi mengalami stres di dalam rahim, maka akan terjadi akselerasi kematangan rahim sehingga ia merespons terhadap hormon.

Akibatnya, terjadi penebalan dinding rahim bayi ketika bayi masih di dalam rahim. Tapi saat di dalam rahim, bayi belum menstruasi karena hormon ibunya masih ada. Yang terjadi, ketika putus tali pusat, maka putus pula kontak dengan ibunya. Aliran hormon bayi dari ibunya turun mendadak dan itu yang bikin bayi mengalami haid. Kondisi itu disebut neonatal uterine bleeding

Apakah kondisi tersebut wajar? Faktanya hal itu bisa terjadi, tapi sebenarnya maturitas bayi baru lahir belum responsif terhadap hormon. Kalau ia mengeluarkan darah menstruasi berarti terjadi akselerasi atau percepatan kematangan rahim dan sebenarnya itu tidak diharapkan.

Efeknya, di masa datang si bayi memiliki bibit endometriosis, gangguan di mana jaringan mirip dengan lapisan rahim Anda tumbuh di luar rongga rahim. Lapisan rahim Anda disebut endometrium.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."