5 Persiapan Orang Tua saat Anak Hadapi Menstruasi Pertama

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi hubungan ibu dan anak. TEMPO/Nickmatulhuda

Ilustrasi hubungan ibu dan anak. TEMPO/Nickmatulhuda

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menstruasi pertama biasanya terjadi saat anak perempuan berusia 8-13 tahun.  Periode besar karena menandakan kematangan organ reproduksi wanita. Namun, berbicara tentang menstruasi pertama dapat menjadi tidak nyaman bagi anak-anak maupun orang tua. Padahal, penting peran Anda untuk membuat anak nyaman melalui masa pubertas.

Berikut hal yang perlu disampaikan tentang menstruasi kepada anak perempuan Anda.

1. Pendarahan itu alami

Keluarnya darah yang mengotori pakaiannya bisa menjadi sangat menakutkan bagi anak praremaja atau remaja. Menstruasi dapat membuatnya merasakan banyak hal, dan membuatnya merasa bahwa ia sedang mengalami sesuatu yang aneh, yang tidak baik-baik saja.

Sebagai orang tuanya, tugas Anda untuk memberi tahu dia bahwa menstruasi adalah hal yang paling alami di dunia. Jadi, siklus ini tidak berarti hidupnya akan berhenti setiap bulan. Lebih dari itu, jelaskan kepadanya bahwa menstruasi bukanlah penyakit dan dia tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

2. PMS dan kram

Menstruasi tidak hanya tentang pendarahan, tetapi juga menyakitkan bagi sebagian orang. Mengetahui apa yang diharapkan dan bagaimana mengelola kram dapat membuat siklus menstruasi menjadi sedikit kurang nyaman. Sama seperti Anda memberi tahu remaja putri tentang menstruasi, beri tahu dia tentang Premenstrual Syndrome (PMS).

PMS dan gejala terkait seperti kelelahan, sakit, kram, kembung, mengalami perubahan suasana hati dan jerawat semua normal untuk dilalui, sebagai akibat dari perubahan hormon dan dia harus siap untuk menanganinya.

3. Jangan menghindar dari topik

Dalam beberapa budaya, menstruasi dianggap tabu dan dibicarakan dengan sembunyi-sembunyi. Jangan lakukan hal itu karena bisa membuat gadis-gadis muda merasa stres, cemas, dan semakin takut akan menstruasi. Haid harusnya dibicarakan secara terbuka, di mana putri Anda merasa nyaman, tenang, dan santai.

Oleh karena itu, usahakan membicarakannya secara normal untuk mematahkan stigma. Ayah, saudara lelaki, dan kakak laki-laki juga dapat berkontribusi dan membuat remaja perempuan Anda merasa baik-baik saja.

4. Menstruasi pengalaman positif

Memulai haid adalah perubahan besar bagi anak perempuan Anda. Oleh karena itu, Anda harus membuat menstruasi jadi pengalaman yang positif dan bukan sesuatu yang menghambatnya.

Dekati topik secara rasional dan ajarkan padanya tentang apa yang terjadi, mengapa itu terjadi, dan apa yang harus dilakukan. Katakan padanya bahwa pendarahan sangat berbeda dengan pendarahan akibat luka.

5. Siapkan pembalut dan ajari cara menggunakannya

Masa menstruasi pertama anak Anda bisa terjadi kapan saja. Jadi, Anda disarankan menyiapkan perlengkapan menstruasi untuknya. Siapkan pembalut, tampon, atau menstrual cup dan pastikan Anda memberi tahu cara menggunakannya. Anda juga bisa menyiapkan catatan yang bisa dia lihat kapan saja, kalau-kalau Anda tidak bisa berada di dekatnya ketika putri Anda mengalami menstruasi pertamanya.

Anda harus mengajari putri Anda dasar-dasar cara menggunakannya, kapan harus mengganti pembalut atau tampon karena mereka harus melakukannya sendiri. Sekali lagi, yakinkan bahwa semua ini normal dan setiap gadis mengalami hal yang sama.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."