Mau Coba Diet Tanpa Nasi? Begini Panduan yang Tepat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi nasi (Pixabay.com)

Ilustrasi nasi (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Untuk sebagian orang tak sempurna rutinitas makannya, jika tak menyantap nasi dalam hari. Tak heran jika banyak yang menganggap diet tanpa nasi menyiksa diri. Memang bagi orang uang mengurangi berat badan dengan cepat demi kesehatan tubuh diet tanpa nasi bisa dilakukan. Namun tetap perlu konsultasi dengan dokter gizi untuk tahu persis bagaimana menjalani diet tanpa nasi dengan sehat.

Salah satu diet yang paling umum adalah menghilangkan karbohidrat, sehingga berat badan bisa turun dengan cepat. Tak hanya nasi, tapi bisa juga karbohidrat lain seperti pasta dan roti. Namun untuk benar-benar membawa jarum timbangan ke arah kiri, pola makan harus diubah secara menyeluruh. Prinsipnya sama: kalori yang dikonsumsi harus lebih sedikit daripada kalori yang dibakar.

Sebelum memutuskan menjalani diet tanpa nasi, ada dua jenis karbohidrat harus dipahami. Meski namanya sama-sama karbohidrat, tapi fungsinya berbeda jauh.

1. Karbohidrat kompleks

Jenis karbohidrat ini adalah olahan dari gandum utuh seperti oatmeal dan beras cokelat atau beras merah. Tentunya, karbohidrat kompleks sangat sehat dan mengandung banyak sekali nutrisi.

2. Karbohidrat sederhana

Berbeda dengan karbohidrat kompleks, karbohidrat sederhana atau refined carbohydrates hanya mengandung endosperma dari gandum. Dalam proses pembuatannya, vitamin, mineral, dan serat juga hilang. Karbohidrat sederhana seperti nasi, roti, dan pasta juga cenderung mengandung indeks glikemik tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.

Jadi, ketika seseorang memutuskan untuk menjalani diet tanpa nasi, pastikan tidak mengkonsumsi refined carbohydrates jenis lain. Percuma saja ketika seseorang tidak makan nasi namun masih mengonsumsi roti dan pasta setiap harinya.

Berikut ini beberapa tips sehat menjalani diet tanpa nasi yang bisa dilakukan.

  • Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks yang lebih bernutrisi ketimbang karbohidrat sederhana.
  • Tinggalkan jenis karbohidrat sederhana selain nasi seperti roti dan pasta.
  • Hindari makanan dengan indeks glikemik tinggi karena bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
  • Jaga konsumsi kalori tetap di angka 1,200 hingga 2,000.
  • Gantikan kebutuhan kalori dengan pilihan makanan yang lebih sehat seperti biji-bijian dan produk olahan gandum.
  • Tambahkan porsi sayur lebih banyak karena sayur termasuk karbohidrat yang kaya serat.
  • Hindari junk food, soda, permen, cokelat, makanan beku, gorengan, atau makanan dengan kadar gula tinggi.
  • Cari alternatif pengganti nasi putih seperti nasi merah, nasi cokelat, atau shirataki dengan kadar kalori lebih rendah.

Bagi penderita diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi, diet tanpa nasi memang direkomendasikan. Tapi ingat, mengurangi konsumsi kalori per harinya harus tetap berada dalam pengawasan dokter.

Tak hanya itu, diet tanpa nasi harus berjalan selaras dengan gaya hidup sehat. Mulai dari menjaga pola tidur, menghindari alkohol, olahraga, banyak minum air putih, dan hindari stres.  Saat makan pun, meskipun Anda sedang diet bukan berarti harus menolak ketika diajak makan siang atau makan malam bersama orang lain. Pilih alternatif menu yang sesuai dengan rencana diet tanpa nasi Anda tanpa mengurangi kenikmatan makan bersama.

Jangan menahan diri berlebihan yang justru bisa membuat tubuh mengirimkan sinyal lapar berlebih. Konsekuensinya justru rentan makan berlebihan dan bisa jadi menggagalkan rencana diet tanpa nasi Anda. 

SEHATQ

 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."