Kiat Orang Tua Mendidik Anak agar Bahagia Mental dan Fisik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Anda bahwa sehat, bukan hanya menggambarkan suatu kondisi fisik saja? Pengamat pendidikan anak Weilin Han mengatakan bahwa sehat termasuk secara mental. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua dan lingkungan agar anak bisa sehat secara mental dan fisik. 

Salah satu komponen untuk kesehatan dan kebahagiaan mental dan psikis itu pun ditunjang dari segi pendidikan. Lalu, pendidikan seperti apa yang baik diterapkan oleh orang tua untuk anak agar sehat secara mental dan psikis itu?

Pertama, Weilin menjelaskan bahwa ini merujuk kepada proses menemukan jalan keluar. Menurutnya, bukan sekadar bagaimana anak menjawab soal pelajaran dengan benar, namun rasa kenikmatan yang dialaminya saat menyelesaikan suatu tantangan.

“Orang tua wajib mengubah pandangan dari 2+2=4, tapi anak merasa nyaman dan senang selama perjalanan untuk mendapatkan hasil empat itu,” kata Weilin Han dalam acara Nurturing the Spirit of Entrepreneurship for the 4.0 Generation di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Weilin juga mengatakan, anak harus mampu mengatasi tantangan dalam setiap aktivitas. Untuk mendapatkan ini, orang tua wajib menumbuhkembangkan sikap cara bertahan pada anak. “Orang tua harus memicu dan memberikan pengertian kepada anak tentang perjuangan. Kalau kalah, ya harus mencoba lagi sampai menang,” tutur Weilin.

Memiliki relasi yang positif dengan anak juga diimbau oleh Weilin. Ia mengatakan bahwa orang tua harus memperhatikan kosakata yang dilontarkan kepada anak saat sedang belajar.

“Coba dipikir, membangun atau tidak perkataan yang kita sampaikan ke anak? Karena akan mempengaruhi mental dan psikisnya di masa mendatang,” Weilin menjelaskan.

Memperhatikan tujuan dalam pembelajaran juga tak kalah penting. Weilin mengatakan bahwa kesalahan orang tua dalam mendidik ialah agar anak pintar dan kaya. Padahal, itu hanya hasil tambahan dari apa yang dikerjakannya.

“Perhatikan hasil dan tujuannya. Belajar ini untuk apa. Kalau dia suka, dengan sendirinya akan menghasilkan buah yang baik,” kata ia.

Terakhir, Weilin juga berpesan agar orang tua berfokus pada kekuatan dan nilai positif yang dimiliki anak. Sebab ini akan menjadi motivasi untuk anak semakin berkembang ke depan. “Jangan lihat anak kurangnya di sini, tapi kita lihat dia jago di pelajaran ini. Berarti bisa diasah di sana dan anak pun pasti senang mengerjakannya,” tandas ia.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."