Berikut Ini Contoh Makanan Asin dan Berlemak Pemicu Hipertensi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi keju mozarella. Mastercook.com

Ilustrasi keju mozarella. Mastercook.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika Anda sedang bersiap makan siang, sebaiknya waspadai sejumlah makanan yang bisa memengaruhi tekanan darah Anda. Beberapa di antaranya hanya meningkatkan tekanan darah dalam jangka pendek, misalnya makanan dan minuman yang mengandung kafein. Akan tetapi ada juga jenis-jenis makanan penyebab darah tinggi atau hipertensi yang berdampak jangka panjang.

Pola makan yang tidak seimbang menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah pada tubuh Anda. Hipertensi bisa saja muncul ketika Anda menyantap jenis-jenis makanan di bawah ini secara berlebihan:

#1. Makanan yang tinggi kadar garam

Sebetulnya, garam adalah mineral yang penting bagi tubuh. Diatur oleh ginjal di dalam tubuh, garam berfungsi mengendalikan keseimbangan kadar cairan tubuh, membantu pengiriman sinyal dari saraf, dan memengaruhi fungsi otot.

Terlalu banyak kadar garam di dalam darah akan menarik air ke dalam pembuluh darah, sehingga volume total darah jadi meningkat. Peningkatan volume darah otomatis akan membuat tekanan darah juga meningkat. Lama-kelamaan, kondisi ini menjadi penyakit darah tinggi yang akan membebani kerja jantung serta pembuluh darah.

Seringkali, kita tidak menyadari bahwa apa yang kita makan termasuk jenis makanan penyebab darah tinggi. Salah satu jenis makanan tinggi garam adalah produk makanan dalam kemasan. Karena itu, kita mesti senantiasa jeli dalam membaca label kandungan nutrisi saat membeli makanan kemasan.

Selain tertulis ‘garam’ di label pada kemasan, perhatikan juga apakah ada atau tidak tulisan sodium klorida, NaCl, monosodium glutaman (MSG), baking sodabaking powder, atau disodium fosfat.

Semua istilah dengan kata sodium atau natrium tersebut merujuk pada kandungan garam dalam makanan. Makanan dianggap rendah garam bila mengandung kurang dari 140 miligram (mg) garam per porsi.

American Heart Association merekomendasikan konsumsi garam di bawah 2.300 mg tiap harinya. Jumlah ini kira-kira setara dengan satu sendok teh garam. Pada orang-orang dengan faktor risiko tinggi hipertensi, malah disarankan untuk mengonsumsi garam di bawah 1.500 mg per hari.

Contoh-contoh bahan pangan tinggi kandungan garam dan bisa jadi makanan penyebab darah tinggi meliputi

1. Aneka jenis roti.

2. Daging olahan (seperti sosis).

3. Daging yang diawetkan (seperti ham).

4. Makan siap saji, misalnya ayam goreng atau pizza.

5. Produk instan, contohnya sup kemasan instan dan mie instan.

6. Makanan ringan yang gurih, seperti keripik kentang dan sejenisnya.

7. Makanan beku, misalnya nugget.

8. Beragam jenis kecap dan saus, misalnya saus tomat, saus sambal, kecap, mustar, mayones, maupun saus barbekyu.

9. Acar.

ilustrasi gorengan (Freepik.com)

#2. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol

Lemak jenuh digunakan tubuh untuk memproduksi kolesterol. Jika kita terlalu banyak mengonsumsi jenis makanan yang tinggi lemak jenuh, jumlah kolesterol dalam tubuh akan turut meningkat.

Kolesterol sendiri sejatinya diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tertentu, untuk membentuk hormon dan menjaga kesehatan sel tubuh. Tetapi kadar kolesterol yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke.

Contoh makanan penyebab darah tinggi karena kandungan lemak jenuhnya antara lain:

1. Daging merah (seperti daging sapi dan kambing).

2. Daging babi.

3. Mentega dan margarin.

4. Keju.

5. Berbagai jenis kue, termasuk kue tar dan biskuit.

6. Makanan bersantan, seperti rendang atau opor.

7. Gorengan.

8. Minyak kelapa dan minyak sawit.

Makanan-makanan tersebut memang tidak perlu dihindari sepenuhnya. Namun kurangi atau batasi saja konsumsinya. Jika ingin makan daging merah, pilih daging tanpa lemak. Anda juga bisa menggantinya dengan daging ayam tanpa kulit.

Pilih pula produk-produk susu yang rendah lemak. Kurangi juga proses memasak dengan cara menggoreng, misalnya dengan merebus atau mengukus.

Bila ingin menggoreng bahan makanan, Anda bisa menggunakan minyak goreng yang mengandung lemak tak jenuh. Contohnya, minyak zaitun, minyak bunga matahari, dan minyak jagung.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."