Advertisement
Advertisement
Advertisement

Benarkah Alkohol Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi? Ini Penjelasan Medisnya

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi minum alkohol/wine/mabuk. Shutterstock.com

Ilustrasi minum alkohol/wine/mabuk. Shutterstock.com

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Minum wine saat dinner atau cocktail di akhir pekan mungkin terdengar wajar, apalagi bagi perempuan urban yang ingin melepas penat setelah seminggu penuh bekerja. Tapi tahukah kamu, kebiasaan ini bisa berdampak langsung pada tekanan darah? Yup, alkohol bukan cuma urusan kalori—efeknya terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah juga tak bisa diabaikan.

Alkohol dan Tekanan Darah: Apa Hubungannya?

Saat kamu mengonsumsi alkohol, sistem saraf akan terstimulasi. Jantung berdetak lebih cepat, dan pembuluh darah menyempit. Inilah yang menyebabkan tekanan darah naik sementara waktu setelah minum alkohol, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Tapi masalahnya tidak berhenti di situ. Jika konsumsi alkohol jadi rutinitas, risiko yang kamu hadapi justru lebih serius: hipertensi jangka panjang.

Minum Rutin Bisa Picu Hipertensi Kronis

Menurut para ahli, minum alkohol secara rutin—lebih dari satu gelas per hari untuk perempuan dan dua gelas untuk laki-laki—bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi secara permanen. Ini karena alkohol bisa memengaruhi berbagai sistem tubuh, seperti:

  • Meningkatkan hormon stres (kortisol)

  • Mengganggu tidur dan menyebabkan dehidrasi

  • Mendorong penambahan berat badan

  • Memicu peradangan pada pembuluh darah

  • Meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik

Semua faktor ini berkontribusi pada peningkatan tekanan darah dalam jangka panjang.

Risiko Kesehatan yang Mengintai

Hipertensi yang dibiarkan tanpa penanganan bisa membuka jalan bagi berbagai penyakit serius, seperti:

  • Stroke

  • Serangan jantung

  • Gagal jantung (cardiomyopathy)

  • Aritmia (gangguan irama jantung)

  • Penyakit ginjal

  • Demensia vaskular

Bahkan, bagi kamu yang sedang minum obat tekanan darah, alkohol bisa mengganggu efektivitas obat tersebut, membuat pengobatan menjadi tidak optimal.

Perempuan Lebih Rentan?

Fakta menarik lainnya: perempuan lebih sensitif terhadap efek alkohol dibandingkan laki-laki. Ini karena tubuh perempuan biasanya memiliki kadar air lebih rendah, sehingga alkohol lebih terkonsentrasi dalam darah. Jadi, walau minum dalam jumlah yang sama, dampaknya bisa lebih besar bagi perempuan—termasuk dalam hal tekanan darah.

Solusi: Batasi Konsumsi atau Hindari Sekalian

Berita baiknya, mengurangi atau berhenti minum alkohol bisa membantu menurunkan tekanan darah secara signifikan, terutama bagi yang sebelumnya sering mengonsumsinya. Beberapa langkah bijak yang bisa kamu coba:

  • Batasi konsumsi maksimal 1 gelas per hari

  • Pilih hari tanpa alkohol dalam seminggu

  • Ganti minuman beralkohol dengan opsi sehat seperti infused water atau sparkling water

  • Cek tekanan darah secara berkala

  • Diskusikan kebiasaan minum dengan dokter, apalagi jika kamu punya riwayat hipertensi

Alkohol memang sering jadi bagian dari gaya hidup modern. Tapi kalau kamu peduli dengan kesehatan jantung dan tekanan darah, ada baiknya mulai lebih bijak dalam mengonsumsinya. Ingat, lebih sedikit bisa lebih baik dan untuk banyak perempuan, mengurangi alkohol bisa jadi salah satu kunci hidup lebih sehat dan panjang umur.

Pilihan Editor: 10 Jenis Makanan Pemicu Alergi Kulit yang Perlu Diwaspadai

VERYWELL HEALTH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement