Alasan Marie Kondo Sediakan 30 Persen Ruang Kosong di Kulkas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKulkas salah satu benda terpenting di dapur kesayangan Anda. Kulkas  memiliki banyak fungsi mulai dari menjaga kesegaran bahan-bahan masakan, menyimpan makanan dan minuman hingga menjadi bagian proses terbentuknya makanan seperti agar dan puding.

Di antara banyak manfaat itu, kita wajib memperhatikan ruang kosong di kulkas. ternyata harus ada 30 persen ruang kosong di kulkas. Hal itu diungkapkan oleh Marie Kondo pakar merapikan barang dari Jepang yang dikenal dengan metode KonMari seperti dilansir dari laman The Kitchn.

"Jangan penuhi kulkasmu," tulis Marie Kondo dari unggahan Instagram KonMari.co. "Biarkan sekitar 30 persen kosong dan gunakan ruang ekstra untuk sisa makanan atau bahan makanan baru."

Unggahan Instagram KonMari.co. (The Kitchn)

Menurut Kondo, ruang kosong sebanyak 30 persen ini dibutuhkan untuk antisipasi saat Anda berbelanja di pertengahan bulan ataupun mendapat kiriman makanan dari orang tua atau sahabat. Ruang kosong tersebut juga bisa dijadikan kiat bagi yang tidak terlalu piawai menyimpan barang-barang di kulkas. Sebab kondisi barang-barang yang menumpuk dan berhimpitan di dalam kulkas juga bisa menghambat proses pendinginan.

Kondo pun menyarankan untuk mengurangi banyaknya sisa makanan di dalam kulkas, sebaiknya memasak atau membeli makanan yang habis dimakan dalam satu waktu. Selain bermanfaat tidak menambah kepadatan di kulkas, juga baik untuk kesehatan.

Dia juga berpesan untuk membiasakan menyimpan makanan di kulkas dalam wadah sesuai ukuran dan jenis makanannya. Hindari menyimpan makanan dengan menyertakan sendok atau memasukkan dengan wadah masakan seperti panci ke dalam kulkas.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."