Manfaat Kelas Laktasi untuk Ibu Menyusui

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi menyusui. factretriever.com

Ilustrasi menyusui. factretriever.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Agar dapat sukses menyusui eksklusif buah hati selama enam bulan membutuhkan beberapa strategi. Kesuksesan pemberian ASI ini pun harus disertai dengan pengetahuan mengenai ASI dan menyusui secara komprehensif.

Dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Yovita Ananta, Sp. A, MHSM, IBCLC mengatakan edukasi mengenai ASI dan menyusui bisa Anda dapatkan dari para konselor laktasi di fasilitas kesehatan terdekat, lembaga kesehatan, hingga komunitas menyusui. “Rumah sakit dengan kategori rumah sakit sayang bayi juga biasanya memiliki kelas-kelas edukasi laktasi,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Beberapa hal yang dapat para ibu belajar di kelas edukasi laktasi antara lain mengenai manfaat ASI, pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD), manfaat rawat gabung setelah persalinan (rooming in), perawatan payudara saat hamil dan menyusui, termasuk cara-cara pijat oksitosin untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin.

Ibu juga mempelajari bagaimana pelekatan yang tepat agar proses menyusui berjalan dengan baik, mengenali berbagai kendala menyusui, sehingga apabila Anda mengalami hal tersebut Anda bisa tetap tenang sambil mencari solusinya.
Bagi ibu menyusui yang bekerja juga dapat informasi seputar manajemen ASI Perah (ASIP),

Selain itu, ibu disarankan untuk bertemu dengan tenaga kesehatan/konselor laktasi setidaknya tujuh kali selama masa kehamilan dan setelah persalinan. Dokter Yovita memaparkan tujuh kontak dengan tenaga kesehatan/konselor laktasi, yaitu:

  • Kontak pertama: Saat hamil, membahas keuntungan dan manajemen menyusui.
  • Kontak kedua: Saat hamil, membahas proses menyusui dan kendala-kendala yang mungkin dihadapi.
  • Kontak ketiga: Setelah melahirkan, bimbingan kontak kulit dini antara ibu dengan bayi saat IMD.
  • Kontak keempat: 24 jam setelah melahirkan, bimbingan posisi menyusui yang baik (posisi tidur atau duduk) dan membantu pelekatan mulut bayi pada payudara.
  • Kontak kelima: Satu minggu setelah melahirkan, diskusi mengenai kesulitan atau kendala yang dihadapi.
  • Kontak keenam dan ketujuh: Dilakukan dalam satu dan dua bulan setelah melahirkan. Untuk mendiskusikan kesulitan yang mungkin masih dialami oleh ibu menyusui, persiapan kembali bekerja, bagaimana memerah ASI, penyimpanan dan pemberian ASI perah, dan lainnya
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."