CANTIKA.COM, Jakarta - Menyusui dikenal luas sebagai fondasi penting untuk tumbuh kembang si kecil. Bukan hanya memenuhi kebutuhan nutrisi dan memperkuat sistem imun bayi, menyusui juga berkontribusi besar terhadap kecerdasan dan prestasi anak di kemudian hari. Namun, di balik manfaat fisiknya, menyusui menyimpan peran emosional yang tak kalah penting: membangun ikatan antara ibu dan anak, atau yang dikenal dengan istilah mother-infant bonding.
Apa Itu Mother-Infant Bonding dan Mengapa Penting?
Bonding merupakan hubungan emosional yang kuat dan saling menguntungkan antara ibu dan bayinya. Menurut John Bowlby, pakar psikologi perkembangan, kedekatan emosional ini mulai terbentuk sejak awal kehidupan, bahkan paling krusial terjadi dalam rentang usia 0 hingga 3 tahun. Jika dalam fase ini anak tidak mendapatkan hubungan emosional yang kuat dengan pengasuh utamanya, besar kemungkinan di masa depan ia mengalami gangguan perilaku, seperti kesulitan mengelola emosi, depresi, atau perilaku agresif.
Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk menjalin hubungan emosional sedini mungkin setelah bayi lahir. Hal ini bukan hanya soal kehadiran fisik, tetapi juga soal interaksi penuh kasih sayang yang dilakukan secara konsisten. Penelitian oleh Klaus dan Kennell menunjukkan bahwa ibu yang memiliki lebih banyak waktu kontak langsung dengan bayinya sejak awal akan lebih peka, sigap, dan responsif terhadap kebutuhan si kecil. Mereka lebih rajin melakukan kontak mata saat menyusui dan lebih sensitif terhadap tangisan bayi.
Menyusui: Proses Emosional, Bukan Hanya Fisik
Menyusui bukan hanya soal memberikan ASI, tetapi juga menghadirkan cinta dan kenyamanan. Studi dalam jurnal Pediatrics menyatakan bahwa ibu yang menyusui secara langsung cenderung lebih mudah membaca sinyal-sinyal yang diberikan bayinya dibandingkan dengan ibu yang menggunakan botol. Aktivitas ini memperkuat ikatan batin karena melibatkan sentuhan fisik, tatapan mata, serta pelukan yang hangat.
Saat bayi mengisap puting, tubuh ibu akan melepaskan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta. Hormon ini tak hanya membantu proses produksi ASI, tetapi juga menurunkan tekanan darah, memperlambat detak jantung, dan mengurangi kecemasan pada ibu. Artinya, menyusui juga menenangkan ibu, menciptakan momen intim yang memperkuat kedekatan emosional antara ibu dan anak.
Kontak Kulit ke Kulit: Kunci Kedekatan Sejak Dini
Salah satu cara terbaik memperkuat bonding adalah melalui skin-to-skin contact atau kontak kulit langsung antara ibu dan bayi. Menurut International Childbirth Education Association (ICEA), metode ini sangat bermanfaat, baik secara fisik maupun emosional. Bayi yang sering mendapatkan kontak kulit langsung lebih mudah ditenangkan saat menangis dan tidur lebih nyenyak. Sementara itu, ibu juga bisa tidur lebih selaras dengan pola tidur bayi, yang pada akhirnya memperkuat ikatan kasih sayang.
Lebih dari itu, kontak kulit membantu menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil dan mencegah risiko hipotermia. Efek lainnya termasuk menurunnya risiko apnea (henti napas), mengurangi kehilangan berat badan secara drastis, serta membuat bayi lebih tenang saat menjalani prosedur medis yang tidak nyaman.
Pilihan Editor: Pekan ASI Sedunia 2024, Setiap Ibu Punya Kesempatan yang Sama untuk Menyusui
IDAI | AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika