Penyebab Garis Senyum di Wajah dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita tersenyum. Unsplash.com/Lesly Juarez

Ilustrasi wanita tersenyum. Unsplash.com/Lesly Juarez

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Coba perhatikan ketika Anda tersenyum atau tertawa. Apakah ada garis vertikal yang memanjang dari sisi hidung dan melengkung di sekitar mulut dan terkadang meluas ke dagu? Itu disebut garis tawa.

Baca juga: Makanan Pencegah Keriput yang Wajib Dimakan di Usia 30-an

Anda bukan satu-satunya yang memiliki garis senyum. Dokter plastik David Shafer mengatakan ada garis tawa terdiri dari lipatan nasolabial garis yang Anda lihat antara bibir atas dan pipi, dan lipatannya berupa kulit atau jaringan yang menggantung di lipatan itu. Kedua jenis ini berkembang dari waktu ke waktu karena faktor penuaan dan gaya hidup lainnya.

"Jika Anda melihat kembali buku tahunan sekolah menengah Anda, mungkin setengah dari orang-orang memiliki lipatan nasolabial — jadi itu belum tentu merupakan tanda penuaan," kata Shafer, seperti dilansir dari laman Harper’s Bazaar. “Orang-orang mengembangkan lipatan yang lebih dalam dengan bertambahnya usia, penambahan berat badan, dan dengan resesi gigi atau masalah gigi; gigi tidak lagi menopang jaringan di atasnya yang membuat lipatan lebih dalam. ”

Namun jika ingin menyamarkan garis senyum tersebut, perawatannya tergantung apakah kerutannya dinamis yang bisa dilihat ketika ada gerakan atau statis yang tetap terlihat tanpa gerakan. "Kami ingin mencegah kerutan statis karena lebih sulit untuk diobati dari waktu ke waktu," kata ahli kulit Cindy Yoon-Soon Bae. “Garis-garis tawa yang terlihat ketika kamu tertawa adalah kerutan yang dinamis dan ketika kamu tidak tertawa tetapi masih ada itu kerutan statis. Itu cukup umum karena kita menggunakan otot-otot di sekitar mata dan bibir kita setiap saat ketika berkedip, tersenyum dan lainnya. ”

Selanjutnya rekomendasi para ahli untuk mengatasi kerutan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."