Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alasan Victoria Beckham Melepas Implan Payudara

foto-reporter

Reporter

google-image
Victoria Beckham. Foto: Instagram/victoriabeckham
Victoria Beckham. Foto: Instagram/victoriabeckham
Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaVictoria Beckham mengungkapkan perancang busana Prancis Roland Mouret turut berperan dalam keputusannya untuk melepas implan payudara. Mantan personel Spice Girls ini juga mengungkapkan bahwa perancang busana Prancis Roland Mouret turut berperan dalam keputusannya untuk melepas implan payudaranya.

Victoria Beckham mengungkap alasannya memutuskan melepas implan payudaranya. Dalam wawancara baru dengan The Sun yang diterbitkan Jumat, 10 Oktober, perempuan 51 tahun ini terbuka tentang keputusan tersebut dan mengungkap siapa yang berada di baliknya.

"Entahlah ke mana perginya payudara itu, tapi memang begitulah. Pasti karena kerja sama dengan Roland [Mouret]-lah. Dia hebat sekali, dan kalau bukan karena dia, karier saya pasti tak akan berjalan mulus," kata bintang pop yang kini menjadi perancang busana itu. 

"Itu berawal dari kebutuhan untuk dianggap lebih serius dan ketidaktahuan saya akan jati diri saya," lanjut Beckahm. "Jadi, saya rasa Roland-lah yang mendorong saya untuk menjadi diri sendiri, tidak merasa harus menjadi orang itu. Untuk sekadar meredamnya."

Mantan anggota Spice Girl itu menambahkan bahwa hal ini kemudian memungkinkannya untuk menunjukkan diri melalui koleksi [busananya].  Beckahm meluncurkan label mode eponimnya pada tahun 2008, dan dalam serial dokumenter Netflix barunya, yang juga berjudul Victoria Beckham , ia memuji perancang mode Prancis Mouret karena telah membantunya bertransisi dari musik ke industri mode. 

"Roland melihat sesuatu, entah apa, tapi kami cocok, dan dia percaya padaku," kata Beckahm saat pengakuan di dokternya. "Dia sangat jujur, dan dia sangat tegas. Dia tidak peduli aku suka atau tidak dengan apa yang dia katakan; dia langsung mengatakannya."

Di tempat lain dalam wawancaranya dengan The Sun, dia juga merenungkan pilihan busananya di tahun 90-an dan awal 2000-an. "Aku sudah lama sekali mencari tujuan hidupku setelah Spice Girls , dan aku tidak tahu apa itu. Jadi, kurasa itulah alasanku berpakaian seperti itu. Ada banyak ekstensi rambut, atasan ketat, dan tanning palsu, meskipun aku masih melakukannya."

Dalam serial dokumenter Netflix-nya, Beckham juga mengenang kembali gayanya, khususnya cara ia berpakaian selama Piala Dunia 2006 di Jerman, saat semua mata tertuju pada WAG (istri dan pacar) tim Inggris.

"Lihat, itu menyenangkan," katanya dalam dokumenter itu. "Dadaku besar. Rambutku juga besar. Kami para wanita berbelanja dan kami merasa memilikinya. Aku ingat pernah melihat salah satu istri yang membeli begitu banyak pakaian desainer dan membawa begitu banyak tas sehingga dia tidak bisa masuk melalui pintu putar di hotel."

"Saat itu saya sedang tidak merasa puas secara kreatif, jadi begitulah cara saya tetap terlibat dalam percakapan tersebut," tambahnya.

Serial dokumenter ini menyingkap kehidupan Beckahm dan lini modenya, dengan tiga episode difilmkan menjelang sang bintang menggelar peragaan busana terbesarnya di Paris Fashion Week pada tahun 2024. 

Seperti yang pernah dijalani Victoria Beckham, implan payudara adalah perangkat medis buatan yang ditempatkan di bawah jaringan payudara atau otot dada untuk memperbesar ukuran payudara, memperbaiki bentuk, atau merekonstruksi payudara setelah operasi (misalnya pasca-mastektomi). 

Operasi yang melibatkan pemasangan implan payudara sering disebut breast augmentation atau augmentation mammaplasty. Implan juga digunakan dalam prosedur rekonstruksi payudara atau untuk memperbaiki ketidaksempurnaan bentuk alami

Pilihan Editor: Kepoin Tips Awet Muda ala Victoria Beckham, Rajin Konsumsi Cuka Sari Apel

PEOPLE  |  AMERICAN SOCIETY OF PLASTIC SURGEONS 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement