Tips Membentuk Ikatan Batin Orang Tua dan Anak Sesuai Usianya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak bicara pada orang tua. shutterstock.com

Ilustrasi anak bicara pada orang tua. shutterstock.com

IKLAN


#5. SMP: Luangkanlah Waktu Khusus Untuk Dihabiskan Bersama
Anak usia SMP — dengan emosi dan perubahan hormon yang besar — akan terasa lebih sulit dalam ikatan orangtua-anak. Pada fase ini, cara yang terbaik adalah membiarkan anak Anda memilih pengaturan dan aktivitas yang disukai, sambil tetap mengusahakan agar Anda bisa meluangkan waktu berkualitas bersama anak.

Forrest Talley menyarankan orang tua untuk meluangkan setidaknya 2 atau 3 jam waktu 'khusus' dengan anak mereka setiap akhir pekan. Mintalah anak untuk memilih dan memutuskan (dengan alasan yang bisa diterima) bagaimana kalian akan menghabiskan waktu bersama. “Meluangkan waktu untuk dihabiskan bersama tidak bisa ditawar, namun anak boleh menentukan bagaimana atau kegiatan apa yang dilakukan untuk menghabiskan waktu berkualitas itu,” lanjut Forrest Talley.

Perlu diingat pula, anak usia SMP sering melakukan hal atau mengucapkan sesuatu yang tidak terduga. Jangan terpancing atau menganggap serius hal-hal absurd yang dikatakan anak. “Anak-anak sering mengeluarkan emosi mereka pada orang-orang yang mereka rasa paling dekat dengannya. Orang tua dapat membantu anak melalui tahap ini dengan tetap tenang dan memberikan saran secara rasional, dan tetaplah ingat bahwa fase ini juga merupakan tahap yang sulit bagi anak," kata LauremMosback.

#6. SMA: Maksimalkan Waktu Bersama Yang Semakin Minim
Di SMA, anak mulai berlatih menjadi orang dewasa dan kemungkinan lebih tertarik untuk menjalin ikatan dengan teman daripada dengan ibu dan ayah. Pada fase ini biasanya orang tua akan merasa waktu bersama dengan anak semakin jauh berkurang.

Itulah mengapa penting untuk memanfaatkan waktu bersama yang singkat, seperti saat berada di mobil bersama. Forrest Talley juga merekomendasikan Anda untuk melakukan ritual menyenangkan misalnya membuat sarapan di akhir pekan. Upayakan agar sedikit waktu yang bisa Anda habiskan bersama anak menjadi momen menyenangkan bukannya dengan menasihati atau menceramahi mereka ketika tidak ada masalah serius yang muncul.

Seringnya, orang tua menuduh dan menceramahi anak untuk hal-hal yang sebenarnya  tidak perlu membuat anak kehilangan rasa nyaman dan enggan bercerita lagi tentang masalahnya kepada Anda. “Jika ada tekanan atau hukuman ketika anak berbicara jujur saat berkomunikasi dengan kita, maka anak akan beralih (berbicara) ke orang lain,” Lauren Mosback mengingatkan.

AURA

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."