Mayoritas Orang Indonesia Pertimbangkan Sarapan Makanan Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi sarapan. Pixabay.com

Ilustrasi sarapan. Pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ahli nutrisi asal Malaysia, Dr Hamid Jan, mengatakan pilihan menu makanan sehat saat sahur sangat penting agar tetap bugar menjalankan aktivitas sampai dengan berbuka puasa.

"Problem di Kuala Lumpur dan Jakarta hampir sama, masyarakatnya tidak sempat untuk memasak makanan karena harus mengejar waktu untuk berkerja," kata Hamid saat menyampaikan hasil survei mengenai makan pagi sehat yang diselenggarakan Herbalife Indonesia.

Padahal, makanan sehat itu berasal dari bahan dasar yang dimasak. Kalau tidak ada waktu untuk memasak maka solusinya haruslah bangun lebih awal untuk menyiapkan makan pagi. Survei yang diselenggarakan di 11 negara, seperti Australia, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam melibatkan 5.500 responden mengungkapkan kebiasaan makan pagi di negara-negara tersebut.

Baca juga:
Pakar Tak Anjurkan Anak Sarapan yang Manis, Ini Alasannya

Sebagai gambaran sedikit perbedaan kebiasaan makan pagi di Indonesia dengan di Malaysia. Bagi orang Indonesia sarapan sehat di pagi hari dengan mengonsumsi kombinasi telur dan susu, sedangkan di negara tetangga beranggapan sarapan sehat itu kombinasi teh dan telur.

Terkait waktu ideal melakukan sarapan, mayoritas responden Indonesia (75 persen) memilih dua hingga tiga jam setelah bangun tidur di pagi hari. Sementara untuk lokasi melakukan sarapan, mayoritas responden Indonesia (71 persen) memilih melakukannya di rumah sebelum berangkat beraktivitas.

Berikut penilaian makan pagi sehat di sejumlah negara telur dan susu (Indonesia Filipina, Thailand, Vietnam), air putih dan buah (Australia), susu kedelai dan sereal (Hongkong), susu dan roti tawar (Jepang), air putih dan nasi (Korea), telur dan teh (Malaysia), teh dan oatmeal (Singapura), dan susu kedelai dan telur (Taiwan).

Survei juga menyebutkan 77 persen responden Indonesia menjadikan faktor makanan sehat sebagai faktor utama dalam menentukan pilihan menu sarapan khasnya dibanding 52 persen responden yang memilih rasa sebagai pertimbangan utama. Responden juga memilih makanan pagi karena pertimbangan sehat (64 persen), penyajiannya muda 60 persen, Makanan bernutrisi (59 persen), dan rasa makanan (52 persen).

Artikel lain:

Bubur Sereal, Pilihan Tepat untuk Sarapan

Di samping itu, responden Indonesia menilai beberapa pihak memberikan pengaruh positif dalam mengonsumsi sarapan sehat setiap harinya, yakni keluarga (78 persen), Media (26 persen), teman (25 persen), dan ahli nutrisi (25 persen).

Sementara keterbatasan (62 persen) waktu menjadi penghalang utama responden Indonesia dalam memutuskan untuk mengonsumsi sarapan sehat, di samping terlalu banyak hal yang perlu disiapkan (31 persen), tidak mau repot (31persen), dan butuh banyak biaya (26 persen). Survei ini juga meangungkapkan (67 persen) mengaku melakukan sarapan sehat karena didorong oleh kenyamanan (rasa dan kemudahan) serta 43 persen mengaku sarapan untuk mendapatkan manfaat kesehatannya serta 33 persen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."