Kenali Penyebab dan Gejala Kanker Usus pada Wanita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi Kanker (Pexel.com)

Ilustrasi Kanker (Pexel.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kanker usus salah satu jenis kanker yang paling mematikan. Satu dari setiap 24 wanita didiagnosis menderita kanker usus. Melansir laman Roswell Park, kanker usus stadium awal jarang menyebabkan gejala yang jelas, sehingga sangat penting untuk mengetahui tanda-tandanya.

Baca juga: Model Pat Cleveland Menderita Kanker Usus, Keluarga Buka Donasi

Pertama adalah perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare dan sembelit. Ada darah di tinja. Nyeri perut, kram, kembung atau perut terasa tidak nyaman. Penurunan berat badan dan anemia tiba-tiba. Beberapa gejala juga dapat disebabkan oleh masalah lain, seperti pola makan yang buruk, infeksi virus, dan sindrom iritasi usus. Kenali tubuh Anda dengan baik, jika salah satu dari gejala-gejala ini bertahan lebih dari 1 bulan segera konsultasi dengan dokter.

Wanita yang belum menopause  mungkin tergoda untuk mengabaikan tanda-tanda peringatan dini kanker usus, seperti perut kembung dan rasa tidak nyaman di perut. Hal tersebut disebabkan karena kebiasaan dengan rasa tidak nyaman dari menstruasi, jadi kesulitan untuk membedakannya. Bagi siapa saja yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker usus sebaiknya pemeriksaan dini sebelum usia 50 tahun.

Sementara, melansir laman Medical News Today, sebagian besar kanker usus berasal dari tumor non-kanker atau jinak, yang disebut polip adenomatosa,  yang terbentuk di dinding bagian dalam usus besar. Sel kanker dapat menyebar dari tumor ke bagian lain dari tubuh melalui sistem darah dan getah bening. Sel-sel kanker ini dapat tumbuh dan menyerang jaringan sehat di sekitar dan di seluruh tubuh, dalam proses yang disebut metastasis. Hasilnya adalah kondisi yang lebih serius, dan lebih sulit untuk diobati.

Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol dapat terjadi jika ada kerusakan genetik, atau jika perubahan pada DNA yang memengaruhi pembelahan sel. Beberapa orang dilahirkan dengan mutasi genetik tertentu yang membuat mereka, secara statistik, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan kanker di kemudian hari. Kadang-kadang, seseorang akan memiliki fitur genetik ini, tetapi sel kanker tidak akan berkembang kecuali ada faktor lingkungan yang memicunya.

Usia adalah faktor risiko penting untuk kanker usus, karena sekitar 91 persen dari pasien kanker usus berusia di atas 50 tahun. Kanker usus besar lebih mungkin terjadi pada orang-orang dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, mereka yang memiliki obesitas dan mereka yang merokok. Karena usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan, diet adalah faktor penting. Diet yang rendah dengan serat dan tinggi dengan lemak, kalori, daging merah, alkohol, dan daging olahan telah dikaitkan dengan risiko kanker usus yang lebih tinggi.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."