Kenali Gejala Kanker Usus untuk Memperpanjang Peluang Hidup

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi sakit perut. Shutterstock

Ilustrasi sakit perut. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Deteksi dini kanker usus sangan penting. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan angka kualitas bertahan hidup yang lebih tinggi daripada saat ditemukan dalam kondisi stadium lanjut.

Namun, jika sebaliknya, lanjut Ari, ketika pasien datang sudah pada stadium IV, angka bertahan hidup dalam lima tahun ke depan diperkirakan hanya sekitar 10 sampai 20 persen.

Artikel lain:
Istri Ustad Maulana Meninggal karena Kanker Usus Kenali Gejalanya
Kenali Gejala Kanker Limfoma Hodgkin, Penyebab Kematian Nomor 6

"Kalau ditemukan pada stadium I, misal tumor terlokalisir, bisa dibuang, reseksi, bisa 90 persen," katanya.

Oleh karena itu, Ari menekankan pentingnya untuk mengetahui gejala kanker usus lebih dini untuk meningkatkan kualitas bertahan hidup seorang pasien. Dia mengemukakan kanker usus besar pasti menimbulkan gejala seperti buang air besar disertai darah, nyeri perut berulang, terkadang feses cair, dan kadang sulit buang air besar, diare kronis, berat badan turun, atau terdapat benjolan.

Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com

Jika ada gejala seperti disebutkan, sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. Penyakit kanker usus, kata Ari, dipengaruhi oleh pola makan yang tinggi lemak dan banyak mengonsumsi daging, kurang mengonsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan.

"Dianjurkan untuk menghindari makanan tinggi lemak, banyak minum, banyak bergerak, banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan," katanya.

Penyakit kanker usus besar merupakan kanker terbanyak kedua yang dialami oleh laki-laki di Indonesia setelah kanker paru. Namun untuk kasus pada perempuan, kanker kolon atau kanker usus besar merupakan yang terbanyak keempat.

Baca juga:

Sebab Kasus Kanker Payudara Kian Meningkat

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."