Anak Susah Fokus, Orang Tua Bisa Terapkan 8 Kebiasaan Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak belajar bersama ibu. shutterstock.com

Ilustrasi anak belajar bersama ibu. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Semakin bertambahnya usia anak, maka fokus perhatiannya juga akan bertambah. Misalnya anak yang berusia 5 tahun, bisa lebih fokus ketimbang anak 3 tahun. 

Baca juga: Anak Susah Konsentrasi Belajar, Mungkin Orang Tua Penyebabnya

Meski anak-anak memiliki rentang perhatian yang lebih pendek daripada orang dewasa, orang tua bisa membantu anak susah fokus agar memiliki rentang perhatian yang lebih panjang. Berikut ini beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan orang tua bersama anak. 

1. Belajar Sambil Bermain
Bermain adalah dunia anak. Namun permainan yang terstruktur dan sesuai usia bisa menjadi sarana belajar bagi anak. Selain itu juga melatih anak untuk lebih fokus. Kebiasaan menstimulasi anak dengan permainan yang mengasah otak dan kemampuan motorik dapat membantu anak mengembangkan berbagai kemampuan termasuk kemampuan memecahkan masalah.

 

3. Menerapkan Rutinitas yang Konsisten
Terapkan waktu tidur, belajar, dan bermain secara rutin dan konsisten. Konsistensi akan membentuk jam biologis anak sehingga Anda akan lebih mudah mengetahui kapan saatnya anak bisa fokus untuk belajar dan kapan saatnya mereka mengantuk.

4. Masuklah Ke Hal-hal yang Paling Disukai Anak
Ada anak yang menyukai hal-hal berbau dinosaurus, mobil, boneka, dan tokoh kartun tertentu. Masuklah ke dalam dunia anak tersebut. Anak akan lebih tertarik, fokus, dan termotivasi untuk mempelajari banyak hal ketika kita memulainya dengan membicarakan hal-hal yang mereka sukai.

5. Hindari Potensi Gangguan
Lingkungan yang kondusif akan membantu anak untuk fokus dan berkonsentrasi. Hindari hal-hal yang berpotensi mengganggu konsentrasi anak seperti suara televisi, gawai, atau suara yang terlalu berisik.

6. Lakukan Kegiatan Fisik Secukupnya
Terlalu banyak kegiatan yang menguras energi akan membuat anak mudah lelah sehingga sulit berkonsentrasi. Sebaliknya, jika anak kurang melakukan kegiatan fisik mereka bisa kelebihan energi sehingga tidak bisa diam dan sulit fokus.

 

7. Sesuaikan Kemampuan Anak
Jangan memaksakan anak menyelesaikan sesuatu di luar kemampuannya. Jika sebuah puzzle atau buku bacaan dirasa terlalu sulit buat anak, jangan memaksa mereka menyelesaikannya. Biarkan anak berproses menyelesaikan hal-hal yang mudah dan dikuasainya dahulu.

8. Ingatkan Anak Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Satu Persatu
Terkadang karena terlalu bersemangat, anak ingin menyelesaikan banyak hal secara bersamaan. Di sinilah orang tua harus mampu mengerem anak. Ingatkan anak untuk menyelesaikan satu hal dahulu sebelum berpindah ke hal lain. Bantu anak membuat rencana menyelesaikan hal yang paling mudah hingga yang paling sulit. Kebiasaan ini juga akan membuat anak menjadi orang yang bekerja secara terstruktur dan terencana.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."