Anak Susah Konsentrasi Belajar, Mungkin Orang Tua Penyebabnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Keluarga Berencana (KB), dua anak cukup. (foto: shutterstock)

Keluarga Berencana (KB), dua anak cukup. (foto: shutterstock)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Orang tua kerap merasa anak sangat sulit untuk fokus belajar di rumah. Namun mereka lupa, kesulitan anak untuk fokus belajar bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan buruk orang tua sendiri.

Apakah Anda sering berteriak menyuruh anak belajar sementara Anda sedang sibuk memasak di dapur atau justru asyik menatap gawai? Neal Rojas, M.D., dokter spesialis perilaku dan perkembangan anak di Universitas California di San Francisco, Amerika Serikat, memperingatkan orang tua juga harus menunjukkan perhatiannya terhadap kegiatan anak. Jangan menyuruh anak membaca sementara Anda asyik dengan ponsel.

Baca juga:

Ajarkan Anak Konsep Keuangan dengan 4 Langkah Berikut

“Sangat mudah bagi orang tua untuk terjebak pada kebiasaan buruk. Tanpa disadari perhatian kita sering terpencar antara anak dan gawai,” kata Rojas.

“Ketika perhatian terbagi dan tidak bisa kembali masuk ke momen belajar bersama anak, kita tidak bisa mengharapkan anak melakukan hal yang sama,” lanjur Rojas.

Dukungan dan keberadaan fisik orang tua ternyata juga mempengaruhi rentang perhatian anak.

“Cara terbaik agar mereka mau memperhatikan lebih lama adalah dengan berada dekat dengan anak. Jangan menyuruh mereka mengerjakan sesuatu dengan cara berteriak dari dapur ke ruang tamu,” kata Margaret Nickels, Ph.D., psikolog klinis sekaligus Direktur di Pusat Anak dan Keluarga di Institut Erikson, Chicago, Amerika Serikat.

Artikel lain:

Maudy Ayunda Ungkap Alasan Senang Belajar

 

Jangan meminta anak belajar dengan nada memerintah, namun katakan hal itu sebagai sebuah ajakan.

“Pergilah ke ruang tamu, berdirilah sejajar di depan anak, buatlah kontak mata dan sentuhlah pundaknya, lalu katakan, ‘Kerjakan PR, yuk!’,” tutur Nickels.

Dampingi anak selama belajar, pastikan anak tidak hanya merasakan keberadaan fisik tetapi juga dukungan moril dari orang tua. Tanyakan apakah anak menemukan kesulitan dan membutuhkan bantuan.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."