Salad dan Jus Detoks Jadi Tren Asupan Sehat 2019

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi salad buah. AP/Matthew Mead

Ilustrasi salad buah. AP/Matthew Mead

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Semakin banyak orang yang beralih mengkonsumsi makanan sehat. Tahun ini salad dan jus detoks menjadi tren asupan sehat yang digemari banyak orang. 

Baca juga: Bikin Salad Pakai Sayur yang Berlubang, Itu Pilihan Tepat

Menurut Healthy Cook Chef, Muhammad Reza Mahani, menu salad kian digemari berbagai usia dan mudah pengolahannya. "Saat ini, salad tidak hanya sebagai menu pembuka. Sudah menjadi pilihan makanan utama dengan penambahan side dish, seperti grilled chicken atau grilled sirloin beef. Dari semangkuk salad itu sudah terpenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan nabati harian kita,” kata Chef Reza di Jakarta Selatan, Selasa 22 Januari 2019.

Selain itu, semakin banyak yang senang makan salad karena didukung aneka jenis dressing sauce yang sesuai selera. Variasi ini salah satu cara mencegah kebosanan penikmat salad dengan rasa yang itu-itu saja. Selain salad, jus detoks juga menjadi tren asupan sehat 2019.

Chef Reza mengungkapkan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat, detoksifikasi pun kerap ditempuh melalui asupan. “Menurut WHO, tubuh kita butuh asupan 500 gram vitamin dari buah. Jumlah itu sama dengan setengah kilogram apel. Oleh karena itu, jus menjadi salah satu cara untuk memenuhinya. Khususnya, jus detoks semakin digemari masyarakat Indonesia sebagai salah satu cara mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh," ujarnya. 

Lebih lanjut Chef Reza menambahkan, salah satu resep jus detoks yang bisa dibuat di rumah adalah jus campuran batang seledri, timun atau kiwi, dan sedikit melon. Jus tersebut bisa dikonsumsi satu kali dalam sehari. "Bila kondisi tidak fit, bisa ditambah porsinya menjadi dua gelas dalam sehari,” ucap Chef Reza.

Ketika membuat jus, Chef Reza juga menekankan pengendalian kuantitas rasa manis di dalamnya. Bila buah yang digunakan sudah mengandung rasa manis yang kuat, seperti mangga atau buah naga, tidak perlu ditambahkan pemanis apa pun. Tujuannya tetap mengendalikan asupan manis sesuai batas harian sebanyak 50gram atau 4 sendok makan. Dia menyarankan untuk menambah sedikit pemanis gula jagung atau madu untuk buah atau sayur rasa pahit atau hambar, seperti wortel atau brokoli.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."