Makna Kenyang yang Bikin Anak Nyenyak Tidur di Malam Hari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi anak tidur. Shutterstock

Ilustrasi anak tidur. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidur menjadi salah satu kunci tumbuh kembang anak. Saat tidur, rasa lelah akan hilang dan meningkatkan fungsi otak, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Namun, beberapa anak mengalami gangguan tidur atau tidur dengan kualitas yang rendah. Kodisi ini membuat anak jadi rewel dan orang tuanya khawatir.

Baca juga:
Susah Tidur, Terapkan Rumus 4 7 8 Supaya Terlelap
Puasa Bukan Cuma Urusan Makan dan Minum, Perhatikan Juga Tidur

Ahli gizi medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Saptawati Bardosono mengatakan anak membutuhkan hormon pertumbuhan yang biasanya dihasilkan tubuh antara pukul 22.00 hingga 24.00. Di waktu tersebut, nutrisi yang telah dikonsumsi akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan anak menjadi anak yang bahagia, kreatif, mampu mengikuti pelajaran dengan baik, dan konsentrasi tinggi.

"Tidur yang kita bilang 8 jam itu tidak termasuk jam tidur siang. Yang baik adalah tidur malam harus nyenyak dan tidur nyenyaknya itu mulai dari jam 20.00. Khusus untuk anak di bawah 5 tahun, tidur sebaiknya selama 10 jam," kata Saptawati Bardosono di acara Lactogrow di Jakarta. "Dengan tidur nyenyak di antara pukul 22.00 sampai 24.00, hormon pertumbuhan akan keluar. Makanan yang dikonsumsi pada sore sampai malam itu dimanfaatkan betul untuk pertumbuhan."

Ilustrasi anak mengenakan eraphone/headset saat tidur. kikar.co.il

Saptawati Bardosono memaparkan beberapa hal yang menyebabkan anak tidak bisa tidur nyenyak. Misalnya, kondisi perut anak yang tidak kenyang dan membuatnya bangun di malam hari. Namun, kenyang yang dimaksud tidak hanya sebatas makanan tapi juga kenyang bermain dan bersosialisasi dengan orang tua maupun lingkungan sekitarnya.

Saat anak tidak merasa 'kenyang', maka hal tersebut dapat menganggu tidurnya. Anak bisa terbangun di malam hari bahkan bisa tidur sambil berjalan atau sleep walking yang mengurangi jam tidurnya. Padahal idealnya, anak tidak terbangun sama sekali di malam hari dan membuat hormon pertumbuhan dapat bekerja maksimal.

Artikel lainnya:

Kunci Kebahagiaan Anak: Bermain Bersama Orang Tua
5 Sebab Cinta Anak Perempuan ke Ayah Begitu Spesial

"Apalagi kalau tidur sambil jalan, itu enggak nyenyak. Jadi berapa kali dia terbangun di malam hari dan itu merupakan hal yang mengganggu pertumbuhannya," ucap Saptawati. "Kalau sebentar-sebentar bangun, otomatis hormon pertumbuhan tidak keluar. Begitu dia bangun, dia pun perlu waktu untuk tidur lagi. Jadi jumlah jam tidurnya akan berkurang."

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."