5 Sebab Cinta Anak Perempuan ke Ayah Begitu Spesial

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi Ayah bersama Putrinya. sweetsharing.com

Ilustrasi Ayah bersama Putrinya. sweetsharing.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap anak pasti menyayangi kedua orang tua mereka. Tapi buat anak perempuan, cinta kepada ayah dirasa seperti sesuatu yang berbeda. Ada keunikan yang terbangun di antara mereka.

Baca juga:
Common Cold, Satu Penyakit yang Bolak-balik menyerang Anak
Kesepakatan Novita Angie dan Anaknya tentang Penggunaan Gadget

Mengutip laman Bollywoodshaadis, setidaknya ada 5 alasan yang membuat ayah mendapat tempat spesial di hati anak perempuan. Hubungannya begitu manis dan dalam.

1. Ayah, lelaki pertama dalam hidup
Bagi anak perempuan, ayah adalah sosok lawan jenis pertama yang ada dalam hidupnya. Dari ayah, seorang perempuan mendapat gambaran tentang sosok pria. Ayah juga menjadi cinta pertama putrinya, terutama jika sang ayah memberikan dukungan postif baginya.

2. Ibu penuh kasih, ayah melindungi
Ketika ibu mencintai anaknya tanpa syarat, ayah melengkapinya dengan perlindungan. Naluri protektif dari ayah untuk putri mereka adalah sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh siapa pun. Hal itu akan membuat anak perempuan merasa aman.

3. Penjaga super
Sebagai kepala keluarga, seorang pria pasti akan merawat dan menjaga istri dan anak-anaknya. Namun, penjagaan terbesar akan diberikan kepada anak perempuan.

Ilustrasi ayah dan anak. Pxhere.com

4. Mengajarkan kekuatan
Jika ada satu pelajaran hidup paling penting yang kita ambil dari ayah, itu adalah bagaimana menjadi kuat. Kuat bagi perempuan bukan dalam arti fisik melainkan ketegaran dalam menghadapi segala sesuatu dan bangkit kembali.

5. Rujukan mencari pasangan
Para ayah memiliki kemampuan untuk memengaruhi hubungan masa depan putrinya. Cara mereka memperlakukan istri dan anak perempuannya menjadi rujukan bagi anak perempuan dalam mencari pasangan. Tak jarang anak perempuan membanding-bandingkan apa yang pernah dilakukan ayah kepada ibunya kemudian merefleksikan itu dalam hubungan cintanya.

YATTI FEBRI NINGSIH

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."