Kunci Kebahagiaan Anak: Bermain Bersama Orang Tua

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com

Ilustrasi anak bermain mainan atraktif bersama ibunya. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Keterlibatan orang tua menjadi kunci dalam membantu anak tumbuh kembang secara optimal serta mencapai kebahagiaan. Namun, berdasarkan temuan studi Nestle Lactogrow tercatat lebih dari 50 persen orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan bersama si kecil.

Brand Manager Nestle Lactogrow, Gusti Kattani Maulani, menjelaskan awal 2018 Nestle telah melakukan studi untuk mencari tahu arti kebahagiaan keluarga. Hasilnya, ditemukan bahwa anak merasa bahagia saat bermain bersama orang tua, bahkan lebih bahagia dari ketika mereka bermain dengan adik atau kakaknya.

Baca juga:
Perjuangan Anak Denada, Shakira Melawan Leukemia
5 Sebab Cinta Anak Perempuan ke Ayah Begitu Spesial
Kesepakatan Novita Angie dan Anaknya tentang Penggunaan Gadget
Tiru Cara Novita Angie Beri Pendidikan Seks kepada Anak

"Kami juga menemukan bagaimana para orang tua masih menemukan tantangan untuk menciptakan waktu berkualitas bersama keluarganya," kata Lani.

Dia melanjutkan, berdasarkan studi terhadap karakteristik kebahagiaan anak, kebanyakan orang tua juga hanya memperhatikan ciri-ciri fisik.

"Misalnya saja saat anak menunjukkan ekspresi ceria dan aktif bergerak," katanya.

Padahal, menurut Myers & Diener (1995), kebahagiaan anak bukanlah kegembiraan sesaat saja melainkan lebih kepada rasa nyaman, aman, dan diterima dengan baik di lingkungan sosialnya.

Ilustrasi wanita atau ibu bermain bersama anak. shutterstock.com

Psikolog Elizabeth Santosa mengatakan kabahagiaan saat masa kanak-kanak memiliki pengaruh positif terhadap tumbuh kembang kognitif, nilai diri, social skill serta karakter anak saat dewasa.

"Begitu pun dengan tumbuh kembang aspek sosial-emosional, anak yang bahagia sejak kecil memiliki peluang lebih besar untuk menjadi individu yang memiliki emosi positif dan memiliki kepuasan hidup yang tinggi di masa dewasa kelak, " jelasnya.

Dia mengatakan kebahagian masa kanak-kanak telah diakui sebagai sumber faktor paling berpengaruh terhadap kebahagiaan saat dewasa jika dibandingkan dengan sumber kebahagiaan lain, seperti keberhasilan akademik, jabatan pekerjaan, ataupun kebahagiaan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."