Survei Kebersihan Menstruasi, dari Ganti Pembalut sampai Infeksi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi menstruasi. Theconversation.com

Ilustrasi menstruasi. Theconversation.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebersihan area kewanitaan atau vagina harus selalu diperhatikan terutama saat sedang menstruasi. Sebuah survei yang dipaparkan dalam acara peluncuran Betadine Feminin Wash menunjukkan bagaimana tingkat kesadaran perempuan terhadap kebersihan area kewanitaan saat sedang datang bulan.

Baca juga:
Anak Perempuan Sekarang Dapat Menstruasi Lebih Awal, Kenapa?
Perempuan Tulen yang Tidak Bisa Menstruasi, Namanya Agenesis Vagina

Temuannya antara lain, 6 dari 10 perempuan mengerti bagaimana menjaga kebersihan selama menstruasi. Sebanyak 3 dari 10 anak di kota dan 6 dari 10 anak perempuan di desa mengganti pembalut sekali sehari selama menstruasi. "Padahal idealnya ganti pembalut sebanyak 3 sampai 4 kali selama menstruasi," kata Marketing and Innovation Regional Mundipharma, Adi Prabowo di Jakarta.

Selain itu, 1 dari 2 perempuan tidak mencuci tangan setelah mengganti pembalut dan 1 dari 6 perempuan tidak masuk sekolah karena mengalami infeksi saat menstruasi. Adi melanjutkan, berdasarkan survei, 40 persen perempuan di dunia membersihkan Miss V dengan sabun batang. Padahal, sabun batang tidak disarankan.

Ilustrasi pembalut wanita/pantyliners. Wisegeek.com

Educator dan Trainer Mundipharma Indonesia, dokter Mery Sulastri mengatakan 3 dari 4 wanita mengalami masalah kewanitaan yakni keputihan, 5 persen di antaranya mengalami kejadian berulang. Persentase ini meningkat di daerah tropis seperti Indonesia menjadi 75 persen.

Artikel terkait:
Siklus Menstruasi dan Gejala Haid yang Tidak Normal
Siklus Menstruasi Bikin Nyeri, Ini 4 Makanan Pereda Sakit Haid

Karena itu, perempuan di negara tropis disarankan membersihkan organ intim dengan tepat. Vagina, kata Mery, memiliki suasana berbeda yakni asam dengan tingkat keasaman 3,8 sampai 4,2. "Dalam kondisi normal, vagina mengeluarkan lendir dengan jumlah tidak banyak, tidak berbau, tidak gatal, tidak encer juga tidak kental," ucap dia.

Lendir adalah mekanisme pertahanan Miss V untuk mengeluarkan bakteri jahat. Lendir dari vagina dianggap normal jika tidak ada tanda-tanda infeksi yakni gatal, kemerahan, dan bau tidak sedap. "Kalau baru ganti celana dalam lalu sudah tercium bau tak sedap, maka Anda patut waspada," ucap Mery.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."