Angela Lee Banyak Utang, Apa Tujuan Perempuan Punya Barang Mewah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Angela Lee berpose dengan kostum karakter Wonder Woman. Angela Lee dikenal gemar menggunakan busana seperti tokoh superhero atau kartun. Instagram.com/@Angelalee87

Angela Lee berpose dengan kostum karakter Wonder Woman. Angela Lee dikenal gemar menggunakan busana seperti tokoh superhero atau kartun. Instagram.com/@Angelalee87

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Presenter Angela Lee terlilit utang hingga Rp 25 milliar dan ditangkap polisi dalam kasus penipuan. Utang Angle Lee bermula dari bisnis jual beli tas bermerek untuk memenuhi gaya hidup mewahnya. Supaya penampilannya terlihat berkelas, tas yang belum laku dia bayar dari kocek sendiri, dan dari situ utangnya kian bertambah.

Baca juga:
Perempuan Lebih Percaya Zodiak Ketimbang Pria karena...
Perempuan yang Berani Mencandai Jokowi di Panggung, Siapa Dia?
Prilly Latuconsina Alami Body Shaming, Kenapa Rentan ke Perempuan

Terlepas bagaimana Angela Lee mengatur keuangan pribadi dan usaha jual beli tas mewah itu, terdapat perbedaan motivasi penggunaan barang mewah oleh perempuan dan laki-laki. Sebuah riset dari Universitas Minnesota, Amerika Serikat, berjudul “Conspicuous Consumption, Relationships, and Rivals” menunjukkan kalau pria membeli dan menunjukkan barang-barang mewah untuk menarik perhatian perempuan.

Adapun perempuan suka membeli dan menunjukkan barang-barang bermerek untuk menunjukkan status sosialnya, mengintimidasi perempuan lain, sekaligus memamerkan hubungan yang sukses dengan pasangannya.

Angela Lee saat makan malam bersama suaminya. Angela sempat frustasi hingga pernah diajak suaminya untuk bunuh diri demi keluar dari masalah tersebut. Namun kini ia tengah digugat cerai suaminya itu. instagram.com

Bukan cuma alasan tadi. Perempuan membeli barang mewah karena berkualitas dan bernilai tinggi. Mengutip Investopedia, salah satu alasan orang membeli barang mewah adalah adanya elemen positif dari produk tersebut, misalnya produsen menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan. Di luar sana, banyak orang membeli tas bagus dan kuat dengan harga ratusan ribu rupiah, namun beberapa orang membeli tas yang mirip dengan harga jutaan rupiah karena mereknya.

Membawa barang mewah juga meningkatkan rasa percaya diri, terutama buat mereka yang hendak masuk ke lingkaran sosialita kelas atas. Tak peduli harus menghabiskan banyak uang, bahkan sampai berutang demi membeli barang mewah, yang penting dia bisa diterima di kelompok yang dituju.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."