Ketahui 6 Perubahan Perilaku Anak Mengalami Pelecehan Seksual

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pelecehan seksual di Indonesia kini makin tinggi, dan satu persatu korban akhirnya berani buka mulut dan melaporkan si pelaku.

Tidak mudah menemukan korban pelecehan seksual, terutama anak di bawah umur, karena banyak pelaku memanipulasi anak dan menciptakan situasi yang terlihat seperti konsensual.Selain itu, rasa ketakutan dan malu membuat anak menjadi enggan membahas pelecehan seksual yang dialaminya.

Anak-anak sering tidak membicarakan pelecehan seksual karena mereka takut, mereka pikir itu adalah kesalahan mereka dan kebanyakan mereka yakin oleh pelaku bahwa itu normal atau ini adalah 'rahasia khusus'.

"Mereka mungkin juga disuap atau diancam oleh pelaku mereka atau mengatakan bahwa mereka tidak akan dipercaya. Jika mereka adalah anggota keluarga atau teman, dan khawatir membuat mereka bermasalah. Anak mungkin bahkan tidak tahu bahwa apa yang terjadi pada mereka adalah salah, " demikian menurut Dr Sanjay Garg, Senior Consultant, Psychiatrist, Fortis Hospital di Anandpur Kolkata, India.

Lebih lanjut Garg menambahkan sangat penting bagi orang tua mengenal dan melihat tanda-tanda kemungkinan anaknya mengalami pelecehan seksual. Hal ini agar anak  tidak menjadi korban dan akhirnya trauma di masa mendatang.

Baca juga: Berapa pun Usia Anak Boleh Pacaran, Kedewasaan Emosional Penting

Ini memang salah satu pengalaman tersulit dan paling menyedihkan bagi orang tua untuk mengetahui bahwa anak mereka telah mengalami pelecehan seksual. Dalam situasi seperti ini, sangat normal bagi orang tua untuk kehilangan kesabaran atau mengalami shock atau penolakan.

Tapi mereka harus menjaga kesabaran menjadi sensitif karena anak membutuhkan dukungan dan perawatan mereka lebih dari sebelumnya pada saat seperti itu. Sayangnya, banyak orang tua terkadang bahkan tidak sadar bahwa anaknya adalah korban. Yang lebih mengerikan adalah kenyataan bahwa banyak korban pelecehan anak dilecehkan oleh anggota keluarga dekat atau teman keluarga.

Baca juga: Saran Psikolog Jauhkan Anak dari Efek Buruk Pergaulan Jaman Now

"Orang dewasa perlu menyadari untuk dapat mengenali tanda-tanda pelecehan seksual pada anak-anak karena korban pelecehan sering menunjukkan tanda-tanda yang tidak dikenali," kata Garg. Berikut ini adalah tanda-tanda yang sering kali diperlihatkan anak-anak di bawah umur mengalami pelecehan seksual. 

Perubahan dalam perilaku atau mood
Korban pelecehan seksual sering tampak menarik diri. Orangtua harus berhati-hati jika anak menjadi agresif atau mulai menghindari orang lain. Terkadang, anak yang bebas dan ceria mungkin menjadi kikuk dan mulai sering menangis. Perubahan perilaku lainnya termasuk mengalami kesulitan tidur atau ngompol.

Menghindari pelaku
Orangtua harus berhati-hati jika seorang anak tidak menyukai orang yang dia sukai sebelumnya. Anak bahkan mungkin menunjukkan gejala ketakutan yang ekstrem pada orang tersebut dan mencoba untuk tidak menyendiri dengan dirinya sendiri. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak yang secara berulang-ulang disiksa oleh anggota keluarga atau teman.

Perilaku tidak pantas secara seksual
Seringkali orang tua memarahi anak mereka jika dia berperilaku dengan cara yang tidak pantas secara seksual atau mulai menggunakan bahasa yang eksplisit secara seksual. Namun, ini mungkin merupakan tanda halus bahwa anak tersebut adalah korban pelecehan seksual dan dia hanya menirukan bahasa dan perilaku pelaku.

Baca juga: Gempita Ulang Tahun, Gisella Anastasia Ungkap Doa Saat Hamil

Masalah fisik
Beberapa korban sering menderita berbagai masalah kesehatan termasuk nyeri di daerah genital dan dubur, dan infeksi menular seksual. Orangtua harus berhati-hati jika melihat memar di bagian tubuh anak yang tidak terpapar dan dia gagal menjelaskan penyebabnya.

Masalah di sekolah
Anak-anak yang dilecehkan secara seksual mengalami gangguan mental sehingga sangat sulit berkonsentrasi pada aktivitas keseharian mereka. Akibatnya, mereka mungkin mengalami kesulitan belajar atau kehilangan konsentrasi, dan nilai mereka di sekolah mungkin mulai menurun. Ini adalah tanda yang sangat halus yang perlu ditangani oleh orang tua dengan cara yang sangat sensitif.

Memberi petunjuk
Terkadang anak-anak mulai memberikan petunjuk bahwa pelecehan itu terjadi tanpa mengungkapkannya secara langsung. Beberapa korban begitu bingung dan takut berpikir dua kali sebelum mendekati orang dewasa untuk meminta pertolongan. Dalam situasi seperti ini, anak tersebut mungkin akan merasa lemah dan berusaha menunjukkannya pada orang tuanya.

BISNIS

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."