Berapa pun Usia Anak Boleh Pacaran, Kedewasaan Emosional Penting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi remaja pacaran. huffpost.com

Ilustrasi remaja pacaran. huffpost.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai orang tua berarti berkomitmen untuk membimbing anak melalui banyak tahap kehidupan yang rumit dan sulit, dari mengganti popok, mengajari cara mengikat tali sepatu, sampai akhirnya membantu mereka untuk memahami hal-hal seperti berkencan dan cinta. Ada beberapa tahapan untuk orang tua agar bisa mengatur umur yang tepat untuk memperbolehkan anak pacaran.

Mengutip Healthline, hal pertama yang perlu diketahui adalah bagaimana cara anak mendefinisikan kata pacaran. Kadang, sejak TK banyak anak kecil yang bilang kalau mereka sudah punya pacar. Namun, kata pacaran yang mereka gunakan bukan seperti pacaran pada saat sudah dewasa. Baca: Saran Psikolog Jauhkan Anak dari Efek Buruk Pergaulan Jaman Now

Pada saat anak menyebutkan kata pacaran atau pacar, cobalah untuk mencari tahu pengertian mereka terhadap kata tersebut. Bisa juga melihat reaksi anak pada saat diskusi mengenai pacaran atau pacar. Kalau mereka menjadi defensif atau kesal, hal tersebut adalah tanda-tanda yang menunjukkan kalau anak belum siap untuk berpacaran.

Penting untuk mempertimbangkan individu dan karakter seorang anak. Pertimbangkan kedewasaan emosional dan rasa tanggung jawab mereka. Bagi banyak anak, usia 16 tahun sudah pas buat berkencan. Baca juga: Anak SD Sudah Panggil Mama Papa ke Teman Lawan Jenis, Pacaran?

Ilustrasi anak kecil pacaran. huffpost.com

Namun, untuk anak berusia 15 tahun yang sudah memiliki kedewasaan emosional dan mengetahui tanggung jawab, boleh saja mereka untuk mulai berkencan. Sedangkan untuk anak yang sudah berusia 16 tahun tetapi masih bertingkah kekanak-kanakan, sebaiknya jangan diperbolehkan untuk berpacaran terlebih dahulu.

Jika sudah membuat keputusan mengenai umur yang tepat untuk memperbolehkan anak berpacaran, jelaskan pada anak tentang harapan dan peraturan yang diterapkan. Jelaskan bagaimana mereka harus cek dulu sebelum pergi berpacaran dan kapan waktu yang tepat untuk pulang, berapa kali mereka boleh pergi bersama, apakah Anda ingin mereka pergi sendiri atau dengan pengawasan orang tua. Semua hal tersebut adalah keputusan masing-masing karena harus disesuaikan dengan hubungan dengan anak dan sifat mereka.

Orang tua sering juga melihat anak berpacaran sebagai suatu hal yang sepele. Padahal, hal tersebut adalah sesuatu yang nyata dan serius buat mereka. Sebaiknya orang tua tidak meremehkan atau meminimalkan perasaan anak pada saat mereka sedang suka dengan seseorang. Baca juga: Peran Penting Orang Tua untuk Cegah Anak Pacaran Sejak Kecil

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."