Usia 17, Ada Satu Resolusi 2018 yang Wajib Demi Masa Depanmu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi resolusi tahun baru. indiereader.com

Ilustrasi resolusi tahun baru. indiereader.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Mendekati tahun baru, lakukan refleksi diri untuk membuat resolusi 2018. Salah satu hal yang penting untuk masuk dalam daftar resolusi adalah menabung. Dari umur 17 tahun, semua orang dianjurkan untuk mulai menabung untuk simpanan pensiun.

Baca juga:
Trik Supaya Resolusi 2018 Tak Gagal di Pertengahan Januari

“Kalau sudah mempersiapkan tabungan pensiun dari umur 20 tahun, hasilnya akan jauh lebih besar padahal mulainya lebih kecil," kata Melani Salmadini, Product Development dan Channel Management Manager Bank Negara Indonesia di Kantor Tempo. Pada kesempatan itu, Melani memberikan simulasi untuk menunjukkan betapa pentingnya menabung dari muda.

“Usia pensiun di Indonesia biasanya 55 tahun. Bila memiliki life expectancy sampai 75, akan ada 20 tahun tanpa penghasilan,” ujar Melani. Dengan sekitar 33 tahun aktif kerja, jumlah yang harus dimasukkan ke tabungan harus lebih besar per bulannya.

Ilustrasi buku tabungan. Shutterstock

Bila menabung dari umur 17 tahun atau dari usia awal 20an, menabung dapat dilakukan dari Rp 50 ribu dan ditingkatkan setiap tahunnya. Karena itu, menabung dapat dilakukan dari sejak mendapatkan KTP. Kalau baru memikirkan mengenai tabungan pensiun 5-10 tahun sebelum pensiun, itu sama saja dengan menyulitkan diri sendiri.

Jangan takut menabung karena sekarang ada banyak program yang membantu mengarahkan cara menabung dengan disiplin. Kalaupun belum memiliki penghasilan, mulai belajar cara membagi uang tabungan. Pisahkan beberapa persen dari uang yang dimiliki untuk disimpan di tabungan. “Sekarang banyaknya sekitar umur 35-45 baru mulai menabung. Padahal kami ingin menggalakkan lagi supaya orang muda mulai menabung,” kata Melani.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."