Trik Supaya Resolusi 2018 Tak Gagal di Pertengahan Januari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi resolusi tahun baru. cloudfront.net

Ilustrasi resolusi tahun baru. cloudfront.net

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Sederet daftar resolusi 2018 sudah dibuat sejak sekarang. Rencana menerapkan gaya hidup sehat, berhemat, dan banyak lagi keinginan untuk membuat kita menjadi lebih baik lagi di tahun depan. Mengutip Bustle, hanya 80 persen dari mereka yang membuat resolusi sudah gagal menerapkannya di bulan Februari. Lantas buat apa bikin resolusi jika tidak menerapkannya?

Baca juga:
Resolusi 2018: Tampil Lebih Modis Setiap Hari

Godaan memang selalu ada dan berbagai alasan yang akhirnya memupuskan cita-cita resolusi tahun baru. Namun jangan berkecil hati atau khawatir kamu tak bisa melalui tahun yang panjang dengan menerapkan resolusi tersebut. Lakukan 3 langkah berikut ini supaya resolusi tahun baru bukan sekadar daftar impian belaka.

1. Cari teman
Ingin tubuh lebih sehat? Maka carilah teman yang juga ingin melakukan hal sama. Dengan begitu, kamu punya penyemangat dan lingkungan yang mendukung tujuan mulia yang terdapat di dalam resolusi tahun baru.

2. Tidur cukup
Salah satu alasan yang paling banyak diungkapkan terkait kandasnya resolusi tahun baru karena kelelahan. Tubuh yang letih membuat orang malas memasak untuk kebutuhannya sendiri, sehingga memilih jajan. Badan yang kecapekan memilih naik taksi ketimbang berjalan kaki. Akhirnya, semua resolusi hanya berakhir di atas tempat tidur untuk menebus kelelahan.

3. Percaya diri
Yakinlah kepada diri sendiri kalau seluruh resolusi yang telah dibuat bermanfaat untuk diri sendiri, dan mungkin orang lain. Bayangkan betapa bahagianya dirimu ketika resolusi tahun baru bisa terwujud menjelang tahun berikutnya. Artinya kamu percaya kalau tak ada yang tidak mungkin, dan kamu mampu. Jangan ragukan betapa kuatnya dirimu menghadapi godaan dan cobaan.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."