Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Destinasi Wisata di Eropa yang Banyak Dikunjungi Wisatawan Indonesia

foto-reporter

Reporter

google-image
Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaEropa menjadi salah satu tujuan wisata paling banyak dikunjungi wisatawan Indonesia. Menurut tiket.com hal itu sejalan dengan diberlakukannya kebijakan visa Schengen cascade yang memberi masa berlaku lebih panjang dan fleksibel. Kebijakan ini membuat perjalanan lintas negara di Eropa lebih praktis tanpa harus mengurus visa berulang kali.

Berdasarkan data tiket.com yang telah meraih Indonesia Top Agent Award Full Year 2024 dari Singapore Airlines, ada lima destinasi Eropa yang paling diminati wisatawan Indonesia yaitu Paris, Frankfurt, Amsterdam, Zurich, dan Milan. Jika kamu berencana mengunjungi kota-kota di Eropa tersebut, berikut ini rekomendasi tempat-tempat yang wajib dikunjungi saat berada di sana.

Zurich

Zurich menghadirkan harmoni antara alam, budaya, dan kemewahan. Wisatawan bisa berjalan santai di tepi Lake Zurich, menikmati udara segar dan pemandangan tenang, atau menjelajahi Altstadt, kota tuaZurich yang dipenuhi bangunan bersejarah dan jalan-jalan berbatu.

Hanya sekitar 20 menit dengan kereta dari pusat kota, Uetliberg menawarkan pengalaman hiking yang menakjubkan, di mana panorama Alpen terbentang luas memukau mata. Bagi pecinta seni, Kunsthaus Zurich juga wajib dikunjungi karena menampilkan koleksi seni dari klasik hingga modern. Tak jauh dari Zurich, sekitar 1 jam perjalanan, Rhine Falls menanti sebagai air terjun terbesar di Eropa. Pemandangannya yang spektakuler memanjakan mata dan membangkitkan rasa kagum.

Kamudian ke Zurich tak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khas seperti cheese fondue yang sempurna disantap di restoran tradisional setelah seharian beraktivitas. Jika berkunjung menjelang Natal, kota ini berubah menjadi negeri ajaib dengan Christmas Market meriah, penuh cahaya, musik, dan aroma rempah khas musim dingin.

Menara Eiffel, Paris. Unsplash.com/Denys Nevozhai

Paris

Kota yang dijuuki romantis ini menjadi destinasi impian banyak orang. Memiliki kisah sejarah yang menarik, lokasi yang tak boleh dilewatkan saat ke Paris adalah Menara Eiffel. Berdiri menjulang tinggi di taman luas bernama Champ de Mars, lokasi ini adalah tempat populer untuk piknik santai bagi pasangan maupun keluarga.

Lokasi selanjutnya adalah Louvre Museum, salah satu museum terbesar di dunia, menyimpan ribuan karya seni termasuk lukisan Mona Lisa yang ikonik. Selain itu, suasana seni dan kreativitas juga terasa hidup di Montmartre, kawasan bohemian dengan jalan berbatu, kafe-kafe kecil, dan galeri seni. Sementara di puncak bukit berdiri Basilika Sacré de Cœur, sebuah gereja megah yang menawarkan pemandangan kota Paris yang menakjubkan.

Saat malam tiba, kota ini bersinar dari atas Sungai Seine yang membelah Paris, cocok bagi kamu yang ingin melakukan pelayaran romantis dengan cahaya kota yang memantul di permukaan air.

Frankfurt

Bukan sekadar pusat bisnis Jerman, Frankfurt juga kota yang kaya sejarah dan budaya. Di jantung kota, Romerberg, alun-alun tua dengan rumah kayu khas Jerman, menghadirkan suasana klasik Eropa yang memikat. Namun bagi wisatawan yang ingin melihat panorama kota, gedung pencakar langit modern Main Tower bisa dikunjungi karena menawarkan pemandangan 360 derajat Frankfurt dan sekitarnya.

Pecinta seni juga bisa menikmati koleksi karya-karya hebat di Stadel Museum atau ke rumah masa kecil Johann Wolfgang von Goethe yang dikenal sebagai Goethe House untuk menelusuri jejak sang maestro sastra Jerman. Frankfurt menunjukkan keseimbangan unik antara modernitas dan tradisi sehingga menjadikannya kota yang tidak hanya menarik bagi pebisnis namun juga penikmat sejarah, seni, dan pemandangan menawan.

Milan

Sebagai ibu kota mode dunia, Milan menyajikan pengalaman yang elegan sekaligus sarat sejarah. Di pusat kota, Duomo di Milano berdiri megah dengan arsitektur gothic yang menakjubkan, sementara rooftop-nya menawarkan pemandangan kota yang memukau dan selalu membuat pengunjung takjub.

Tak jauh dari sana, Galleria Vittorio Emanuele II menghadirkan pengalaman belanja dalam suasana klasik, dengan atap kaca megah yang memancarkan cahaya alami, menciptakan atmosfer yang mewah tapi tetap hangat. Bagi penggemar seni, The Last Supper karya Leonardo da Vinci menanti di ruang makan biara Santa Maria delle Grazie, sebuah karya legendaris yang menarik wisatawan dari seluruh dunia.

Sedikit berjalan kaki dari pusat kota, Sforza Castle menjadi ruang publik yang sarat budaya dan sejarah, tempat kamu bisa menikmati taman, museum, dan arsitektur megah di sekitarnya. Namun jika ingin melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk kota, Lake Como adalah destinasi sempurna.

Dari Milan Centrale, kamu bisa melakukan perjalanan kereta sekitar 40 menit ke Como San Giovanni, di mana pegunungan, vila klasik, dan danau romantis menunggu untuk dinikmati. Sempurna untuk perjalanan sehari penuh ketenangan dan pemandangan indah.

Amsterdam

Amsterdam selalu memikat dengan kanal-kanalnya yang tercatat sebagai warisan dunia UNESCO. Menyusuri kota dengan perahu memberi perspektif unik, seolah melihat Amsterdam dari sudut yang berbeda, sebelum singgah ke Rijksmuseum atau Van Gogh Museum, tempat tersimpannya karya seni kelas dunia.

Di Anne Frank House, pengunjung bisa mempelajari kisah sejarah yang menyentuh melalui foto, video, dan benda-benda asli, di tempat Anne Frank dan keluarganya bersembunyi selama Perang Dunia II. Berjarak tak jauh dari pusat kota, Zaanse Schans menampilkan sisi Belanda tradisional, lengkap dengan kincir angin ikonik dan rumah kayu klasik yang memikat mata.

Pilihan Editor: Berusia Lebih dari 100 Tahun, Intip Sejarah Teater Tuschinski yang Dijuluki Bioskop Terindah di Dunia

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement