Cegah Dehidrasi di Cuaca Panas, Minum Air Putih 12 Gelas Sehari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi minum air putih. Pexels/Yaroslav Shuraev

Ilustrasi minum air putih. Pexels/Yaroslav Shuraev

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Cuaca panas melanda sejumlah daerah di Indonesia, termasuk ibu kota Jakarta. “Suhu panas di awal musim kemarau diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi sampai dengan bulan Agustus 2024 di seluruh Indonesia dengan beberapa lokasi bersuhu lebih dari 36 derajat celsius. Mohon hindari dehidrasiheat exhaustion sampai penyebab terjadinya kematian,” kata Praktisi Kesehatan Masyarakat dokter Ngabila Salama kepada ANTARA dalam wawancara tertulis di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024.

Ya, di tengah cuaca panas terik, dehidrasi, serangan panas (heat stroke), lemas, hilang fokus, dan kulit rusak termasuk masalah kesehatan yang paling mengintai. Untuk menghindari seluruh dampak tersebut, masyarakat dapat mulai menerapkan Gerakan Minum Air Putih Tanpa Menunggu Haus (GERUS). Upayakan untuk meminum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari.

Hal ini dapat diterapkan dengan meminum satu gelas air sebelum dan sesudah salat, satu sampai dua gelas air sesudah makan. Namun perlu diingat, hindari meminum teh dan kopi karena akan membuat tubuh lebih mudah buang air kecil dan dehidrasi.

“Apalagi kalau ditambah gula, akan lebih berbahaya,” kata dia.

Bagi masyarakat yang mengalami gejala berupa lemas dan banyak berkeringat, diperbolehkan meminum oralit yang sesuai dengan rekomendasi dokter atau tenaga medis yang menangani pasien.

Bila dirasa bosan mengonsumsi air putih, opsi lain yang ditawarkan adalah banyak memakan sayur dan buah yang kaya akan air seperti semangka, melon, pir atau apel. Di samping dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh, buah dan sayur juga memenuhi nutrisi dan vitamin tiap individu.

Cara Melindungi Kulit saat Cuaca Panas

Sementara terkait dengan kesehatan kulit, Ngabila menyarankan agar masyarakat segera menyemprotkan wajah dengan air bersih jika kulit kering atau berubah warna jadi kemerahan.

Menurutnya, sangat penting untuk siap sedia alat pelindung diri di dalam tas apabila mengikuti aktivitas di luar ruangan. Misalnya payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen) dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.

“Jangan lupa pakailah baju berwarna cerah untuk memantulkan cahaya, alas kaki untuk mencegah luka atau melepuh dan bawa terus air minum, minum minimal 200 cc per jam,” kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari itu.

Terakhir, untuk mencegah kematian akibat cuaca panas, Ngabila merekomendasikan masyarakat untuk berteduh dari sinar matahari dan segera pergi menemui dokter apabila suhu tubuh sudah berada di atas batas normal atau 37,5 derajat celcius, tekanan darah naik, denyut nadi di atas normal bahkan pingsan.

Sebelumnya pada Kamis, 2 Mei 2024, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto memastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia beberapa hari terakhir bukan merupakan gelombang panas (heatwave). Cuaca panas yang diperkirakan bakal berlangsung hingga bulan Agustus atau September akibat dari adanya gerak semu matahari.

BMKG menilai hal demikian itu merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Itulah tips sederhana yang bisa diikuti untuk cegah dehidrasi dan lindungi kulit di tengah cuaca panas.

Pilihan Editor: 5 Tips agar Anak Nyaman Beraktivitas di Cuaca Panas

 Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."