Menteri Bintang Ajak Terus Gaungkan Makna Hari Ibu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga (duduk, kanan), dan Menteri Sosial dan Pembangunan Keluarga Singapura, Masagos Zulkifli (duduk, kiri), di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kenanga di Jakarta. (ANTARA/HO-Kementerian PPPA/uyu)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga (duduk, kanan), dan Menteri Sosial dan Pembangunan Keluarga Singapura, Masagos Zulkifli (duduk, kiri), di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kenanga di Jakarta. (ANTARA/HO-Kementerian PPPA/uyu)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan makna dan esensi dari peringatan Hari Ibu harus terus digaungkan agar setiap perempuan di Indonesia dapat termotivasi menjadi mandiri, sehingga memiliki daya tawar dalam masyarakat.

"Perempuan harus terus meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan prestasinya, serta berani bersuara. Perempuan di Papua Barat harus sanggup hidup mandiri, berdaya, dan terus belajar mengasah keterampilan diri. Jika setiap perempuan di Papua Barat dan Indonesia mampu mandiri, maka perempuan akan memiliki bargaining position yang lebih tinggi dari sebelumnya, memiliki nilai lebih di masyarakat," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu 19 November 2023.

Hal itu dikatakannya saat roadshow tiga kota dalam rangka Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-95 yang diawali di Kota Manokwari, Papua Barat. Menurutnya, perempuan yang mampu mandiri dan berdaya akan mengurangi jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak, karena ada pengakuan terhadap posisi perempuan dalam masyarakat.

Ia mengatakan perempuan berdaya, kemandirian perempuan, dan tidak adanya perkawinan usia anak, adalah beberapa isu perempuan yang mendasari ditetapkannya Hari Ibu pada Kongres Perempuan pertama di Indonesia yang dilaksanakan pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

"Kongres Perempuan pertama merupakan titik penting pergerakan perempuan yang menandai babak baru bangkitnya organisasi perempuan di Indonesia tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial. Itu sebabnya Hari Ibu berbeda dengan sekedar peringatan Mother’s Day. Esensi Hari Ibu jauh lebih besar," katanya.

Menteri Bintang Puspayoga berharap peringatan Hari Ibu dapat menginspirasi semua perempuan di Indonesia untuk tidak berpuas diri dan berani melangkah maju.

Pilihan Editor: Hari Ibu, Masih Banyak Perempuan yang Merasa Gagal Menurut Studi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."