4 Jenis KDRT Dalam Bentuk Kekerasan Psikologis, Umum Terjadi Namun Kerapkali Diabaikan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Cantika.com

google-image
Ilustrasi KDRT/Canva Premium

Ilustrasi KDRT/Canva Premium

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKDRT atau kekerasan dalam rumah tangga dalam bentuk kekerasan psikologis merupakan kekerasan yang tidak tampak secara kasat mata namun memiliki dampak jangka panjang yang dapat mempengaruhi kualitas kehidupan korban. Oleh pelaku, korban tidak diposisikan sebagai individu manusia yang utuh melainkan layaknya properti atau benda milik pelaku. Sehingga pelaku kekerasan kerap berfikir bahwa korban harus dibawah pengaruh untuk dapat dikendalikan dan dikontrol.

Kekerasan Psikologis dalam KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga memiliki banyak bentuk namun memiliki satu tujuan yakni mengontrol dan mengusai korban. Melemahkan psikologis korban dapat memudahkan pelaku kekerasan untuk mengontrol, mengatur dan mempengaruhi korban. Berikut merupakan jenis-jenis dari kekerasan psikologis:

1. Silent Treatment

Sebuah tindakan yang dengan sengaja tidak mengajak bicara atau mengabaikan orang lain dapat merupakan bentuk dari silent treatment. Silent treatment dapat bertujuan untuk memberikan hukuman kepada korban atau bentuk manipulasi agar korban menuruti keinginan korban. 

Silent treatment dapat berdampak pada hilangnya harga diri korban akibat pelaku silent treatment menolak untuk melakukan tindakan komunikasi pada jangka waktu tertentu. Korban acapkali berupaya melakukan hal yang diinginkan oleh pelaku asalkan pelaku mnghentikan tindakan silent treatment kepadanya. Atas hal tersebut maka pelaku dapat meraih sesuatu yang diinginkannya. 

2. Kekerasan Verbal

Terdapat bermacam-macam bentuk kekerasan verbal. Bentuk dari kekerasan verbal tersebut diantaranya yakni hinaan dan ejekan baik yang dilakukan pelaku terhadap korban ketika korban sedang hanya bersama pelaku saja atau ketika pelaku dan korban sedang berada di temoat umum. 

Sama halnya seperti silent treatment, kekerasan verbal seperti hinaan dan ejekan yang dilakukan oleh pelaku kekerasan berdampak pada kondisi korban dalam melihat harga dirinya. Korban dapat mengalami kehilangan harga diri dan kepercayaan diri hingga yang paling ekstrem adalah korban melakukan pengasingan diri dan depresi. 

3. Isolasi

Isolasi merupakan bentuk tindakan pelaku kekerasan dalam menjauhkan korban dari akses pendukung berupa lingkungan sosialnya, seperti teman, keluarga, kerabat hingga komunitas sosial masyarakat. Jika isolasi terus menerus dibiarkan, maka ketika korban membutuhkan bantuan maka sumber-sumber pertolongan berupa lingkungan sosialnya seperti teman, keluarga, kerabat hingga komunitas tidak dapat menjangkau korban. Bahkan, kondisi isolasi korban dapat merupakan hal yang disengaja oleh pelaku kekerasan dengan tujuan eksploitasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelaku terhadap korban. 

4. Posesif

Perilaku posesif seringkali diulas dalam banyak pembahasan tentang relationship abuse atau kekerasan dalam berhubungan, baik hubungan pernikahan maupun hubungan lainnya. Korban dalam perilaku hubungan yang posesif, diibaratkan seperti benda yang dimiliki oleh pasangan. Sehingga, pasangan yang posesif akan memberikan aturan yang ketat kepada pasangan seperti pada interaksi korban dengan orang lain dan akses mobilitas korban. 

Bahkan, pelaku tindakan posesif tidak segan melakukan ancaman, intimidasi dan kekerasan fisik kepada korban jika korban dianggap berpotensi melanggar aturan yang dibuat oleh pelaku terhadap korban. Contoh dari tindakan posesif adalah menguntit korban yang sedang bepergian dan melakukan tindakan ancaman  berupa melarang korban berinteraksi dengan individu dan komunitas lain.

Demikian jenis-jenis KDRT psikologis yang kerapkali terjadi dalam sebuah hubungan. Kekerasan psikologis memang tidak tampak namun memiliki dampak jangka panjang yang dapat membahayakan kondisi kesehatan mental dan jiwa korban. Pertolongan profesional seperti akses terhadap psikolog dan lingkungan yang mendukung pemulihan kondisi mental korban sangat penting bagi korban.  

Mankind

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."