5 Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan Orang Tua pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam hal mengasuh anak, kekuatan kata-kata orang tua tidak bisa diremehkan. Pilihan kata-kata orang tua bisa menginspirasi anak atau membuat mereka merasa sakit hati dan putus asa.

Sebagai orang tua, kata-kata kita sangat kuat. Bahasa dapat digunakan untuk menghubungkan atau menjauhkan anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk memilih kata-kata kita dengan hati-hati dan menghindari mengatakan hal-hal yang dapat menyakiti atau merusak harga diri buah hati.

Dalam hal ini, ada sejumlah kalimat yang tak boleh diucapkan orang tua pada anak. Sebab bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan kerusakan emosional jangka panjang, menurut Jazmine, psikolog dan pakar pengasuhan anak, seperti dilansir dari Hindustan Times, Selasa, 7 Maret 2023.

1. "Kamu membuatku marah!"

Tindakan anak bisa memengaruhi pikiran dan perasaan Anda, tetapi bukan berarti mereka menjadi pelampiasan. Alih-alih berkata, "Kamu membuatku marah", cobalah mengatakan sesuatu seperti, "Kita sedang mengalami masa sulit sekarang. Saya menyadari bahwa saya mulai merasa marah sekarang. Tugas saya adalah menenangkan emosi saya..." Mencontohkan cara melabeli emosi dan cara Anda mengelola perasaan mengajarkan pengaturan emosi dan membangun kepercayaan.

2. "Kamu bodoh"

Cara orang tua berbicara dengan anak-anak menjadi suara hati mereka. Jika orang tua memberi tahu buah hati bahwa mereka bodoh, maka mereka akan mempercayai itu. Jadi, hindari pernyataan tersebut. Di saat emosi, pilih kata-kata dengan sangat hati-hati. Anak-anak tidak melupakan hal-hal yang orang tua katakan karena marah.

3. "Kenapa kamu tidak bisa lebih seperti kakak/adikmu?!"

Anda mungkin mengatakan hal-hal ini dalam upaya memotivasi anak untuk membuat pilihan yang berbeda, tetapi membuat perbandingan antara saudara kandung hanya memicu persaingan saudara kandung dan harga diri yang rendah.

Anak-anak mulai membuat pilihan yang lebih baik ketika mereka merasa lebih baik tentang diri sendiri dan posisi mereka dalam keluarga.

4. "Berhenti bicara padaku! Pergi!"

Adalah umum untuk menutup diri dan ingin semua orang meninggalkan Anda sendirian saat Anda merasa kewalahan dengan mengasuh anak. Namun, ambillah tanggung jawab untuk mengambil ruang daripada memaksa anak Anda pergi. Ucapkanlah, "Saya merasa kewalahan sekarang dan membutuhkan ruang. Saya akan mengambil air. Saya akan kembali." Dan kemudian luangkan waktu untuk berdiskusi setelah semua orang tenang.

5. "Mengapa kamu begitu sulit? Ada apa denganmu?"

Ketika perilaku anak Anda mulai membuat Anda kewalahan, mundur selangkah dan fokus pada pemecahan masalah. Alih-alih mengajukan pertanyaan yang membuat mereka kecewa, tanyakan seperti ini, "Bagaimana kita bisa bekerja sama? Apa yang perlu kita lakukan untuk menyelesaikan masalah ini?"

Jika Anda sebagai orang tua tidak mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah secara aktif, Anda telah menjadi bagian dari masalah. Cobalah untuk memfokuskan energi Anda pada pemecahan masalah daripada menyalahkan dan mengkritik.

Pilihan Editor: 5 Tanda Anak Butuh Perhatian Orang Tua

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."