Tips Cegah Obesitas pada Anak Sejak Dini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masalah obesitas pada anak tidak bisa dibiarkan. Pencegahan obesitas pada anak bisa dilakukan sejak dini melalui berbagai cara. Hal pertama yang penting dilakukan adalah dengan memberikan edukasi gizi dalam keluarga sejak menjadi calon pengantin. 

Pakar gizi klinik yang tergabung dalam Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia Diana F. Suganda mengatakan setelah edukasi pada pasangan yang akan menikah, edukasi juga perlu terus dilakukan saat wanita hamil, melahirkan, dan fase lainnya. 

Orang tua pun tidak boleh melupakan fase pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Penting sekali bagi orang tua untuk paham soal kebutuhan makan anak dalam bentuk gizi seimbang. "Artinya, anak membutuhkan makan sesuai kebutuhan, bukan keinginan dia atau orang tua," kata Diana Suganda.

Sesuai takaran gizi seimbang, setiap anak membutuhkan makanan dengan komposisi gizi, meliputi karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta zat mikro lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan anak dan usia tumbuh kembangnya. Dengan mengetahui hal ini, orang pun perlu paham untuk menghindari asupan kalori berlebih pada anak mereka. Menghindari asupan kalori berlebih ini salah satu cara untuk cegah obesitas pada anak.

Orang tua pun sebaiknya menghindari pemberian makanan olahan, makanan beku, kalengan dan snack pada anak. Anak sebaiknya dikenalkan pada makanan segar dan olahan sendiri. Orang tua bisa lebih memilih hidangan ayam daripada nuget. Bisa juga lebih memilih memasak sendiri daging cincang dari pada konsumsi sosis. "Sangat penting memilih makanan segar, seperti buah-buahan dan sayuran segar," kata Diana.

Selain pola makan, pemilihan cara memasak yang tepat juga penting. Orang tua perlu mengurangi memasak makanan dengan cara digoreng, misalnya hanya maksimal dua kali dalam sepekan. Sementara selebihnya, mengatur cara memasak dengan menumis, membuat sop bening, membuat pepes dan memanggang karena cara ini dinilai sangat efektif mengurangi asupan kalori anak.

Di sisi lain, literasi gizi juga bisa dengan membiasakan membaca label kemasan pada produk makanan dan minuman. Orang tua bisa memperhatikan jumlah kalori yang tersedia dalam nutrition facts atau informasi nilai gizi sesuai kebutuhan harian. Informasi gizi ini biasanya diukur per penyajian. Jumlah kalori yang ada, misalnya per saji 200 kalori, tetapi setiap satu kemasan mengandung dua kali saran penyajian.

Dengan demikian, apabila sebuah makanan langsung dihabiskan, maka kalori yang dikonsumsi sebanyak dua dikali 200 kalori, yakni 400 kalori. Jumlah ini dikatakan sangat berlebihan untuk sebuah camilan atau makanan selingan.

Dalam membaca label pada kemasan, orang tua juga perlu memastikan kadar gula dan kadar garamnya. Menurut dokter, seseorang yang peduli pada kebutuhan gizi pasti akan selalu membaca label kemasan, membatasi porsi kalori, garam, dan gula sesuai kebutuhan harian dan usia anak.

Lebih lanjut, mencegah anak terkena obesitas bukan berarti sembarangan meminta anak mengurangi makanan secara drastis dan tiba-tiba. Hal ini dikatakan dokter spesialis anak konsultan endokrinologi yang menjabat sebagai sekretaris Unit Kerja Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Frida Soesanti SpA(K).

Mengurangi makanan anak secara drastis dan tiba-tiba, justru akan membuat dia kelaparan dan craving atau keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan, sehingga akan menyebabkan sang anak makan lebih banyak.

Untuk membantu mengembalikan kebutuhan kalori anak sesuai usia dan kebutuhannya, bisa dengan membuat jadwal makan tiga kali sehari dan dua kali camilan.

Penting sekali agar orang tua memberikan makan besar lebih banyak dibanding waktu snack. Variasi menu pun bisa menjadi tips cegah obesitas pada anak. Harapannya anak bisa lebih lahap dan tidak bisan dalam mengkonsumsi berbagai santapannya. Makanan anak penting agar terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Pastikan menunya berwarna-warni karena yang berwarna-warni pasti sehat, berarti di menu makanan itu ada buah dan sayuran.

Pilihan Editor: Obesitas pada Anak: Penyebab, Gejala, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."