Ketahui Penyebab Bayi Kuning, Gejala, dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bayi perempuan. Canva.com

Ilustrasi bayi perempuan. Canva.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyakit kuning adalah salah satu masalah kesehatan paling umum yang memengaruhi bayi baru lahir. Hal ini ditandai dengan menguningnya kulit dan mata bayi, yang terjadi bila terlalu banyak bilirubin dalam darah bayi. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), 6 dari setiap 10 bayi diperkirakan mengalami penyakit kuning, termasuk 8 dari 10 bayi yang lahir prematur sebelum minggu ke-37 kehamilan. Namun, badan kesehatan mengatakan hanya 1 dari 20 bayi yang membutuhkan perawatan. Lantas, apa penyebab bayi kuning? Bagaimana pula gejala, cara mencegah, dan mengatasinya. Yuk, kita pejalari bersama-sama.

Penyebab Bayi Kuning

Menurut Neymours KidsHealth, bayi baru lahir biasanya mengalami penyakit kuning fisiologis karena mereka dilahirkan dengan lebih banyak sel darah daripada orang dewasa. Sel darah tidak bertahan lama dan rusak menyebabkan lebih banyak bilirubin dalam tubuh. Bayi dapat mengalami penyakit kuning semacam ini 2-4 hari setelah lahir.

Namun, ia pulih saat berusia 2 minggu, tetapi dalam banyak kasus, bayi cenderung mengalami penyakit kuning jika dilahirkan prematur atau tidak disusui secara teratur.

Bisa juga terjadi jika golongan darah bayi tidak cocok dengan golongan darah ibu.

Selain itu, jika bayi memiliki masalah genetik yang membuat sel darah merah menjadi lebih rentan atau terlahir dengan jumlah sel darah merah yang tinggi.

Gejala Bayi Kuning

Tanda-tanda penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah kulit yang menguning. Itu dimulai di wajah, lalu mulai muncul di dada dan perut, lalu di kaki. Selain kulit, bagian putih mata bayi juga menguning.

Meningkatnya kadar bilirubin dalam tubuh juga bisa menyebabkan bayi mengantuk dan rewel.

Penting untuk dicatat bahwa mengidentifikasi penyakit kuning pada kulit gelap mungkin sulit. Yang bisa dilakukan orang tua adalah menekan kulit bayi dan memeriksa apakah area tersebut berwarna kuning saat Anda mengangkat jari. Jika berwarna kuning, bisa jadi penyakit kuning.

Cara Mengurangi Risiko Penyakit Kuning

"Pencegahan terbaik penyakit kuning pada bayi adalah pemberian makan yang cukup," menurut Mayo Clinic, seperti dilansir Times of India, pada Senin, 20 Februari 2023.

"Bayi yang diberi Air Susu Ibu (ASI) harus mendapat delapan sampai 12 kali makan sehari selama beberapa hari pertama kehidupannya. Bayi yang diberi susu formula biasanya harus mendapat 1 sampai 2 ons (sekitar 30 sampai 60 mililiter) susu formula setiap dua sampai tiga jam untuk minggu pertama," badan kesehatan menjelaskan.

Cara Mengatasi Bayi Kuning

Jika bayi baru lahir Anda sudah terkena penyakit kuning, inilah yang dapat Anda lakukan:

- Menyusui lebih sering

- Dokter dapat merekomendasikan sering memberi makan atau suplemen

- Terapi cahaya yang melibatkan menempatkan bayi di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau

- Dalam kasus yang parah tetapi jarang terjadi, bayi mungkin memerlukan transfusi darah. Bicaralah dengan dokter Anda tentang hal yang sama.

Tanda Harus ke Dokter

Penyakit kuning pada bayi baru lahir tidak terlalu memprihatinkan, bahkan ada yang pulih dengan sendirinya. Namun, jika bayi Anda mulai terlihat sangat sakit, tidak makan atau menyusu dengan baik, selalu mengantuk, dan jika penyakit kuning semakin parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau dokter anak.

Pilihan Editor: 5 Larangan Bayi Baru Lahir saat Mandi, Termasuk Tidak Pakai Sabun

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."