Studi Ungkap Nanopartikel Pewarna Makanan Bisa Pengaruhi Usus

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi usus. 123rf.com

Ilustrasi usus. 123rf.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada informasi terbaru soal pewarna makanan dan kesehatan usus. Menurut penelitian baru oleh para ilmuwan Universitas Cornell dan Binghamton, New York, Amerika Serikat, nanopartikel oksida logam - yang biasa digunakan sebagai pewarna makanan dan bahan anti-caking dalam industri bahan komersial - dapat merusak usus manusia. 

"Kami menemukan bahwa nanopartikel spesifik - titanium dioksida dan silikon dioksida - biasanya digunakan dalam makanan dapat berdampak negatif pada fungsi usus," kata penulis senior Elad Tako, profesor ilmu makanan di Cornell, New York, Amerika Serikat, seperti dilansir Hindustan Times pada Kamis, 16 Februari 2023.

"Bahan tersebut memiliki efek negatif pada protein pencernaan dan penyerapan utama," jelasnya.

Nanopartikel adalah partikel yang berukuran antara 1 dan 100 nanometer. Dalam nanoteknologi, suatu partikel didefinisikan sebagai objek kecil yang berperilaku sebagai satu kesatuan terhadap sifat dan transportasinya.

Dalam penelitian mereka, kelompok tersebut menggunakan dosis titanium dioksida dan silikon dioksida yang relevan dengan manusia dalam sistem in vivo laboratorium Tako, yang menawarkan respons kesehatan yang mirip dengan tubuh manusia.

Para ilmuwan menyuntikkan nanopartikel ke dalam telur ayam. Setelah ayam menetas, para ilmuwan mendeteksi perubahan biomarker fungsional, morfologis dan mikroba dalam darah, duodenum (usus bagian atas), serta sekum (kantong yang terhubung ke usus).

"Kami mengonsumsi nanopartikel ini setiap hari," kata Tako. "Kami tidak benar-benar tahu berapa banyak yang kami konsumsi; kami tidak benar-benar mengetahui efek jangka panjang dari konsumsi ini. Di sini, kami dapat menunjukkan beberapa efek ini, yang merupakan kunci untuk memahami kesehatan dan perkembangan gastrointestinal. "

Terlepas dari temuan tersebut, para ilmuwan belum menyerukan penghentian penggunaan partikel nano ini. "Berdasarkan informasi, kami sarankan untuk waspada saja," kata Tako. "Sains perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut berdasarkan temuan kami. Kami membuka pintu untuk diskusi," tegasnya.

Dari studi terbaru ini, sebaiknya kita lebih waspada dalam memilih makanan dengan pewarna makanan untuk saat ini, ya, Sahabat Cantika.

Pilihan Editor: Waspada, Ini Dua Pewarna Makanan Berbahaya yang Kerap Tersembunyi

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."